Pemuda juga mendesak pemerintah untuk memperluas program magang terstruktur dan pelatihan kewirausahaanguna mengurangi angka pengangguran. Mereka juga mengusulkan agar lebih banyak perhatian diberikan kepada kewirausahaan sosial dan pengelolaan sampah melalui ekonomi sirkular. Teknologi informasi, termasuk kecerdasan buatan (AI), juga disebut sebagai alat untuk beradaptasi dengan perubahan ekonomi digital.
"Kami muda-mudi memanfaatkan teknologi informasi termasuk akal imitasi sebagai adaptasi terhadap lanskap baru ekonomi. Namun, kami butuh intervensi pemerintah untuk melindungi pekerja kreatif digital, memperkuat keamanan siber, memperbaiki peradaban warganet, dan menyehatkan iklim ekonomi digital yang inklusif," ujar salah satu pembaca Komunike tersebut.
Sebagai kelompok terbesar dalam penduduk Indonesia, mereka menuntut reformasi kebijakan ekonomi, perbaikan struktur ekonomi, dan pengurangan korupsi untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, berkelanjutan, dan produktif.
“17 Surat Cinta”: Memperjuangkan Lingkungan dan Keadilan
Sesi kedua acara Youth Economic Summit 2024 juga menampilkan pemutaran film dokumenter "17 Surat Cinta" yang diproduksi oleh sutradara Dandhy Laksono.
Film ini menceritakan perjuangan masyarakat sipil yang mengirimkan 17 surat kepada otoritas terkait untuk menghentikan deforestasi ilegal di Suaka Margasatwa Rawa Singkil, Aceh.
Dalam sesi diskusi, Dandhy menekankan, "Deforestasi ilegal tidak hanya terjadi di SM Rawa Singkil tetapi juga dari Sabang hingga Merauke. Hutan-hutan ini adalah benteng terakhir megafauna langka seperti badak, gajah, harimau, dan orangutan Sumatra."