"Ini berarti pasar akan berkembang dari 397,96 juta dolar AS pada 2023 menjadi 964 juta dolar AS pada 2030. Pertumbuhan ini sangat menjanjikan bagi Indonesia dalam hal ekonomi digital, bahkan untuk kawasan ASEAN, pada 2030 diperkirakan mencapai 1 triliun dolar AS," ujar Nezar.
Wamenkomdigi juga mengungkapkan bahwa kontribusi Indonesia terhadap ekonomi digital di tingkat regional saat ini telah mencapai sekitar 360 miliar dolar AS, yang setara dengan sekitar 40 persen dari total kemajuan kawasan.
Menurut Nezar, kondisi tersebut membuka peluang besar bagi para pengusaha Nahdiyin untuk memanfaatkannya.
“Dengan digitalisasi, kita dapat meningkatkan produktivitas, profitabilitas, serta efisiensi dan optimalisasi yang lebih baik. Teknologi juga membantu dalam mitigasi risiko, sehingga bisnis kita dapat berkembang dengan pesat,” kata Nezar.
Baca juga: Imigran di AS Bersiap Hadapi Ancaman Deportasi Massal yang Dilakukan Donald Trump
Untuk mendukung keberhasilan transformasi digital di berbagai sektor, Kementerian Komdigi mendorong agar teknologi digital dapat berfungsi sebagai katalis, enabler, dan penggerak dalam proses bisnis para pengusaha Indonesia.
Nezar juga menegaskan bahwa dukungan serupa akan diberikan untuk organisasi P2N, sehingga penerapan teknologi digital dapat segera diterapkan untuk meningkatkan daya saing bisnis yang dijalankan oleh para anggota P2N.