Bisnis Chip Samsung Electronics Hadapi Tantangan Besar di Era AI

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Des 2024, 15:15
Adiantoro
Penulis & Editor
Bagikan
Ilustrasi. Logo Samsung Electronics. (Foto: Reuters0 Ilustrasi. Logo Samsung Electronics. (Foto: Reuters0

Ntvnews.id, Jakarta - Samsung Electronics Co., pionir industri semikonduktor di Korea Selatan (Korsel), kini menghadapi tantangan besar seiring dengan pergeseran pasar memori global menuju teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI).

Setelah mendominasi industri sebagai pembuat chip memori terkemuka selama tiga dekade, Samsung kini merasakan tekanan hebat. Salah satu penyebabnya adalah keterlambatannya dalam merespons lonjakan permintaan untuk memori pita lebar tinggi (HBM), komponen vital dalam akselerator AI.

Samsung memasuki bisnis semikonduktor pada Desember 1974 dengan mengakuisisi Korea Semiconductor, dan dengan cepat menjadikan perusahaan tersebut sebagai pemimpin industri. 

Pada 1983, Samsung mengembangkan DRAM 64-kilobyte pertama, yang mengarah pada terobosan penting lainnya, termasuk DRAM 64-megabit pertama pada 1992 dan DRAM 1-gigabit pertama di dunia pada 1996.

Selama bertahun-tahun, Samsung terus mempertahankan dominasinya melalui berbagai inovasi, seperti DRAM 20 nanometer pada 2011, DRAM kelas 10 nm pada 2016, dan produksi massal chip pengecoran 3 nm pertama di dunia pada 2022. 

Inovasi-inovasi ini membantunya mempertahankan pangsa pasar DRAM yang dominan selama tiga dekade. Namun, revolusi AI yang telah mengguncang pasar memori tradisional kini mengubah permintaan dari DRAM umum menuju chip yang lebih dioptimalkan untuk AI, seperti HBM. 

Raksasa teknologi itu kurang mempersiapkan diri menghadapi perubahan ini dan lebih sedikit berinvestasi dalam HBM dibandingkan pesaingnya.

Halaman
x|close