Untuk merebut kembali posisinya, Samsung kini fokus mengembangkan HBM dan berupaya menutup kesenjangan dengan para pesaing.
Perusahaan ini menargetkan pengiriman HBM3E generasi kelima ke Nvidia dan merencanakan produksi massal HBM4 generasi keenam pada paruh kedua tahun depan.
Selain itu, Samsung juga memperluas investasinya pada teknologi memori baru seperti compute express link, process-in-memory, dan enterprise SSD, yang sangat penting untuk server AI.
Menurut para ahli, tantangan yang dihadapi Samsung berakar dari rasa puas diri terhadap teknologi yang dimiliki. Para ahli mengingatkan pentingnya menciptakan lingkungan yang terbuka dan bebas untuk mendorong inovasi serta membangun kembali kepercayaan di industri.
"Saat ini yang lebih mendesak adalah membangun kembali kepercayaan dan persatuan dalam industri, bukan hanya berfokus pada investasi jangka panjang." sebut seorang profesor administrasi bisnis di Universitas Sangmyung, Seoul, Seo Ji-yong.
Dia menekankan pentingnya diskusi terbuka dan belajar dari para pesaing seperti SK hynix dan TSMC.