Ntvnews.id, Jakarta - Pertamina, perusahaan minyak dan gas milik negara Indonesia, merencanakan pengolahan minyak jelantah (Used Cooking Oil/UCO) menjadi bahan bakar penerbangan ramah lingkungan sebagai bagian dari komitmennya terhadap agenda energi hijau.
Proyek ini akan dijalankan oleh anak perusahaan Pertamina, PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), melalui Proyek Green Refinery Cilacap. Dalam pelaksanaannya, KPI akan bekerja sama dengan PT Gapura Mas Lestari (GML), yang merupakan eksportir minyak jelantah.
Baca juga: Kilang Pertamina Siap Kelola Minyak Jelantah untuk Energi Yang Berkelanjutan
Proyek ini dirancang untuk mengolah bahan baku sebanyak 6.000 barel per hari guna menghasilkan minyak nabati yang diproses menjadi bahan bakar penerbangan berkelanjutan. Produksi bahan bakar tersebut diperkirakan mencapai sekitar 300.000 kiloliter per tahun.
"Ini merupakan inovasi dari Pertamina dalam menghasilkan bahan bakar yang berkelanjutan dan lebih efisien. Kami terus mengembangkan energi terbarukan dengan memanfaatkan sumber-sumber energi yang tersedia di dalam negeri," kata Vice President Corporate Communication PT Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, dalam keterangan tertulis yang dipublikasikan Selasa (17/12).
Direktur Utama KPI, Taufik Aditiyawarman, menjelaskan bahwa proyek ini bertujuan menyediakan sumber energi alternatif, menciptakan nilai tambah bagi masyarakat, mendukung pembangunan lokal, serta mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
“Kami yakin dengan semangat kolaborasi dan komitmen semua pihak, proyek ini akan mampu mengatasi berbagai kendala dan menjadi contoh sukses dalam pengembangan energi berkelanjutan,” ujar Taufik.