Severity: Warning
Message: Invalid argument supplied for foreach()
Filename: libraries/General.php
Line Number: 87
Backtrace:
File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler
File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular
File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once
Ntvnews.id, Jakarta - Indonesia merupakan negara produsen kelapa sawit terbesar di dunia. Tapi ironisnya dalam hal menetapkan harga, Indonesia masih tergantung pada Malaysia dan Belanda. Kenapa kondisi ini bisa terjadi dan apa keuntungan dan kerugian jika Indonesia menentukan sendiri harga produk kelapa sawitnya?
Topik ini menjadi pembahasan dalam program NTV Insight di Nusantara TV. Diskusi menghadirkan dua narasumber yakni Pakar Industri Kelapa Sawit/Presdir PT Cahaya Wiguna Solusi Posma Sinurat dan Ketua Dewan Pakar Asosiasi Logistik Indonesia, Nofrisel.
Pakar Industri Kelapa Sawit/Presdir PT Cahaya Wiguna Solusi, Posma Sinurat mengungkapkan pertanyaan soal kenapa Indonesia tidak bisa menentukan sendiri harga produk kelapa sawitnya sudah terdengar lama.
"Kenapa Indonesia selalu ngikuti harga Malaysia kemudian Belanda? Kenapa kita tidak pernah menentukan harga kita sendiri?" ungkap Posman Sinurat.
"Jadi memang apa sih kerugiannya kalau bukan kita yang menentukan kan?" imbuhnya.
Posman mengatakan sejak tahun 2006 Indonesia menjadi negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia.
"Tetapi orang lain yang menentukan. Ini kan menyakitkan," ujarnya.