Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Kepolisian Republik Indonesia (Polri) menjalin kolaborasi strategis untuk mendukung percepatan swasembada pangan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pelaksanaan program tanam jagung serentak di berbagai wilayah Indonesia yang akan dimulai pada 19 Januari 2024 di berbagai wilayah Indonesia.
Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, Ali Jamil, menegaskan bahwa program ini dirancang untuk memaksimalkan pemanfaatan lahan perkebunan dan lahan kering lainnya guna meningkatkan produksi jagung nasional.
"Total lahan yang akan ditanam mencapai 1,7 juta hektare dengan produktivitas rata-rata 4 ton per hektare. Dari luas tersebut, diharapkan 60 persen efektif ditanam, menghasilkan tambahan produksi sebesar 4 juta ton jagung atau meningkat 25% dari eksisting," jelas Ali Jamil dalam keterangannya, Sabtu 28 Desember 2024.
Program ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Polri yang akan mendukung pengawasan distribusi sarana produksi dan Bulog sebagai off-taker hasil panen. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan penyediaan benih unggul, pupuk, dan alat mesin pertanian (alsintan) berjalan sesuai rencana.
Baca juga: Driver Ojol Tewas Mengenaskan dalam Kecelakaan Tunggal di Jalan Dewi Sartika
Selain itu, koordinasi dengan pemerintah daerah menjadi kunci utama untuk menggerakkan penyuluh pertanian dan mendukung pengelolaan usaha tani secara efektif.
Kolaborasi antara Kementan dan Polri juga mencakup pengawalan distribusi pupuk subsidi yang dilakukan oleh Babinkamtibmas.
Hal ini bertujuan untuk memastikan distribusi yang transparan dan menjangkau petani di seluruh wilayah yang menjadi target tanam.
Sebaran target tanam jagung dalam program ini mencakup beberapa provinsi strategis, di antaranya Kalimantan Tengah dengan luas 208.136 hektare, Kalimantan Barat 191.838 hektare, dan Sumatera Selatan 156.431 hektare.
Selain itu, wilayah sentra produksi seperti Sulawesi Selatan, Lampung, dan Jawa Tengah juga menjadi prioritas.
Program tanam jagung serentak ini merupakan bagian dari prioritas pemerintah dalam mencapai swasembada pangan, khususnya jagung sebagai salah satu komoditas strategis.
Baca juga: Donald Trump Ajukan Permohonan ke Mahkamah Agung untuk Menunda Larangan TikTok
Dukungan infrastruktur, ketersediaan benih unggul, dan pengawasan distribusi sarana produksi menjadi pilar utama keberhasilan program ini.
“Dengan sinergi yang terbangun antara Kementan, Polri, dan pemangku kepentingan lainnya, kami optimistis target ketahanan pangan nasional dapat tercapai lebih cepat. Program ini juga menjadi langkah awal dalam membangun sistem pertanian yang lebih kuat dan berkelanjutan,” tutup Ali Jamil.