Ntvnews.id, Jakarta - TikTok telah dihapus dari platform toko aplikasi terkemuka di Amerika Serikat (AS) pada Sabtu 18 Januari malam waktu setempat.
Menghadapi potensi larangan TikTok di AS, para kreator konten membanjiri platform tersebut dengan unggahan perpisahan yang penuh emosi, penghormatan bernuansa nostalgia, dan ungkapan kekhawatiran atas hilangnya ruang yang telah membentuk budaya daring sekaligus menjadi awal perjalanan karier mereka.
Baca Juga : TikTok Mulai Pulih di AS, Namun Belum Tersedia di App Store dan Google Play
Salah satu unggahan emosional datang dari Emily Senn, seorang penyanyi dengan 347.600 pengikut, yang mencerminkan ketidakpastian yang dirasakan para kreator konten.
"Saya tidak akan pernah memercayai kalian (pemerintah AS) lagi karena kalian begitu saja mengambil pendapatan dan mata pencaharian jutaan orang, dan siapa yang melakukan hal seperti itu?" keluhnya dalam sebuah unggahan di TikTok yang menjadi viral, Senin 20 Januari 2025.
Penyanyi Charlie Puth menciptakan suasana penuh haru dengan membawakan lagu populernya, "See You Again," yang lekat dengan tema perpisahan.
Sementara itu, Victoria Paris, seorang penyanyi dengan 1,9 juta pengikut, mengungkapkan kekecewaannya atas penutupan tersebut, yang terjadi tepat sebelum ia mencapai tonggak penting. "Rasanya sangat menyakitkan, Saya hanya butuh 10.000 pengikut lagi untuk mencapai 2 juta," ujarnya kepada para pengikutnya dalam unggahan beberapa jam lalu.
Baca Juga : Sempat Diblokir, TikTok Kembali Beroperasi di AS Berkat Trump