Terdeteksi Sebuah Planet Alami Kiamat dan Kehancuran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Mar 2025, 08:16
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Planet Jupiter Planet Jupiter (Pixabay)

Ntvnews.id, Jakarta - Para astronom mungkin telah menemukan jawaban atas misteri sinyal sinar-X dari bintang sekarat yang telah membingungkan para ilmuwan sejak tahun 1980.

Data terbaru dari teleskop Chandra X-ray Observatory milik NASA dan satelit XMM-Newton milik Badan Antariksa Eropa menunjukkan bahwa sebuah planet kemungkinan telah dihancurkan oleh katai putih, salah satu bintang paling redup di alam semesta.

Peristiwa ini terjadi di pusat nebula planet yang dikenal sebagai Nebula Helix, atau "WD 2226-210".

Nebula planet merupakan tahap akhir dari kehidupan sebuah bintang, di mana bintang tersebut telah melepaskan lapisan luarnya dan menyisakan katai putih sebagai inti yang redup di pusatnya.

"Kami mungkin akhirnya menemukan penyebab misteri yang berlangsung selama lebih dari 40 tahun," kata Sandino Estrada-Dorado dari National Autonomous University of Mexico.

Baca Juga: Detik-Detik Evakuasi Ibu dan Anak yang Ditemukan Berpelukan di Tengah Banjir Sukabumi

"Kami pikir sinyal sinar-X ini bisa jadi berasal dari puing-puing planet yang ditarik ke katai putih, sebagai lonceng kematian dari sebuah planet yang dihancurkan oleh katai putih di Nebula Helix," jelasnya, seperti dikutip dari Newsweek, Senin, 17 Maret 2025.

Jika sinyal sinar-X tersebut benar berasal dari puing-puing planet yang tertarik ke katai putih, maka ini akan menjadi kasus pertama yang menunjukkan secara langsung bagaimana sebuah planet dihancurkan oleh bintang pusat dalam sebuah nebula planet.

"Data terbaru menunjukkan mungkin ada perubahan halus dan teratur dalam sinyal sinar-X itu setiap 2,9 jam, memberi bukti adanya sisa-sisa planet yang sangat dekat dengan katai putih," kata Chandra X-ray Center (CXC).

Baca Juga: Banjir Sukabumi Makin Ngeri, RSUD Pelabuhan Ratu Lumpuh

Sebelumnya, para ilmuwan telah memperkirakan bahwa sebuah planet seukuran Neptunus mengorbit katai putih dengan jarak yang sangat dekat, menyelesaikan satu revolusi dalam waktu kurang dari tiga hari. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa mungkin ada planet seukuran Jupiter yang bahkan lebih dekat lagi dengan katai putih tersebut.

"Planet itu awalnya bisa jadi berada pada jarak yang cukup jauh dari katai putih, tapi kemudian bermigrasi ke dalam karena berinteraksi dengan gravitasi planet lain dalam sistem. Begitu mendekati katai putih, gravitasi bintang akan menghancurkan sebagian atau seluruh planet itu," jelas CXC.

"Penting menemukan lebih banyak sistem seperti ini karena dapat mengajari kita tentang kelangsungan hidup atau kehancuran planet-planet di sekitar bintang-bintang seperti Matahari saat mereka memasuki usia tua," kata astrofisikawan Jesus Toala.

x|close