Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso buka suara mengenai harga kelapa bulat yang melambung tinggi.
Menurutnya harga kelapa bulat melambung tinggi di pasaran akibat permintaan ekspor yang tinggi ke China.
"Itu kan kelapa naik harganya kan karena ekspor. Ekspor dari China jadi harga naik," ucap Mendag Busan dikutip, Senin 21 April 2025.
Lebih lanjut, Mendag Busan menyebut pelaku usaha dalam negeri membeli kepala bulat dengan harga yang lebih murah ke pengusaha eksportir.
Baca juga: Indonesia Terlewat Lagi, Lego Pilih Bangun Pabrik Rp16,8 Triliun di Vietnam
Oleh karena itu, banyak pengusaha ekspor atau eskportir lebih memilih untuk mengekspor kelapa bulat yang membuat langka di pasaran.
"Industri dalam negeri kan belinya dengan harga murah. Sehingga eksportir kan lebih suka berjual, artinya langka," jelasnya.
Kendati demikian, Mendag mengaku telah mengumpulkan pengusaha dan eksportir kelapa untuk mencari solusi naiknya harga kelapa bulat di pasaran.
"Sekarang kita mau cari solusinya, kemarin sudah ketemu, sudah kita temukan antara eksportir dengan pelaku usaha industri tapi belum ada kesepakatan. Kita cari nanti solusinya yang terbaik," ungkap Mendag Busan.
Baca juga: IHSG Dibuka Hijau di Level 6.450, Rupiah Menguat Jadi Rp16.831 per Dolar AS
Seperti diketahui, harga kelapa bulat belakangan ini melejit di pasaran. Adapun harga kelapa sempat melambung hingga Rp25 ribu per butir.