Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengelola Investasi (BPI) Danantara menyampaikan rencana besar untuk merampingkan jumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) beserta anak usahanya, dari 888 entitas menjadi sekitar 200 perusahaan.
Chief Operating Officer (COO) Danantara, Dony Oskaria, menjelaskan bahwa langkah ini dimulai melalui konsolidasi di sektor logistik dan asuransi.
Menurutnya perampingan ini bertujuan untuk menciptakan perusahaan-perusahaan BUMN yang lebih efisien, kompetitif, dan bernilai tambah tinggi.
"Kita melakukan pengkonsolidasi daripada bisnis kita tadi logistiknya ada 18, nanti menjadi 1 perusahaan logistik yang sizenya cukup besar, kompetitif mampu bersaing. Kemudian juga memberikan nilai tambah yang signifikan buat Danantara," ucap Dony dikutip, Jumat 20 Juni 2025.
Baca juga: Bos Danantara Sindir Petinggi BUMN Punya Banyak Protokol: Istri Juga Ada Protokolnya
Kemudian untuk sektor asuransi, Danantara akan menyederhanakan struktur menjadi tiga jenis usaha, yakni asuransi jiwa, asuransi umum , dan asuransi kredit.
"Sehingga akan terjadi konsolidasi bisnis dari tadinya 888 perusahaan. Kita harapkan nanti menjadi tinggal di bawah 200 perusahaan yang memang kokoh kuat," ungkapnya.
Menurutnya, konsolidasi ini kini memungkinkan karena Danantara memiliki kepemilikan langsung atas perusahaan-perusahaan tersebut, sehingga proses merger dapat dilakukan secara efisien.
Bahkan, Danantara juga memiliki fleksibilitas untuk mengatur ulang struktur permodalan dan kepemilikan aset.
"Contohnya misalkan kita punya 130 hotel yang tersebar di berbagai macam perusahaan yang juga tidak dikelola secara profesional. Nanti kita akan tarik hotel-hotel itu menjadi satu holding hotel. Sehingga kita menjadi operator hotel nomor 2 terbesar di Indonesia," jelasnya.
Baca juga: Bos Danantara Larang Direksi BUMN Main Golf di Hari Kerja
Dony menjelaskan Danantara pada tahun ini akan memasuki tahapan konsolidasi bisnis yang dimulai dari 4-5 industri, salah satunya sektor konstruksi.
"Tahun ini kita harapkan akan terjadi konsolidasi kurang lebih 4-5 industri termasuk di dalamnya karya yang akan kita konsolidasikan. Sehingga dia menjadi perusahaan yang lebih tepat guna dan sehat, tidak lagi masuk ke dalam konglomerasi," tandasnya.