A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

Forum NTV Insight, Ekonom Celios Sebut Produk Tekstil RI Kalah Saing dengan Produk Luar - Ntvnews.id

Forum NTV Insight, Ekonom Celios Sebut Produk Tekstil RI Kalah Saing dengan Produk Luar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Apr 2025, 22:34
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Forum diskusi NTV Insight Sesi I dengan tema Kebijakan Tarif AS dan Masa Depan Ekspor Indonesia Forum diskusi NTV Insight Sesi I dengan tema Kebijakan Tarif AS dan Masa Depan Ekspor Indonesia

Ntvnews.id, Jakarta - Direktur Eksekutif Center for Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira buka-bukaan bahwa industri tekstil dan pakaian jadi dalam negeri tengah menghadapi tekanan baik iitu dari sisi ekspor maupun persaingan di pasar dalam negeri.

Menurutnya, produk lokal kalah bersaing dengan barang impor dari negara-negara seperti Vietnam, Kamboja, Bangladesh, Sri Lanka, bahkan Etiopia.

"Kalau kita melihat industri pakaian jadi tidak bisa ekspor ke Amerika karena masalah tarif, ketidakpastian dan lain-lain," ucap Bhima dalam forum diskusi NTV Insight, Rabu 30 April 2025.

"Sementara pak begitu kita belokan itu ke pasar dalam negeri susah sekali berkompetisi dengan produk asal Tingkok, Vietnam, Kamboja, Bangladesh, Sri Langka dan satu lagi Etiopia," sambungnya. 

Direktur Eksekutif Center for Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira Direktur Eksekutif Center for Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira

Baca juga: NTV Insight: Di Balik Perang Tarif, Ada Peluang Emas bagi RI

Lebih lanjut, Bhima menyebut bahwa Etiopia mulai menunjukkan keunggulan di sektor pakaian jadi karena memiliki biaya tenaga kerja yang lebih rendah.

Kendati demikian, ia menegaskan bahwa kualitas produk Indonesia sejatinya sudah cukup baik.

Untuk itu, Bhima mendesak pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret dalam melindungi industri tekstil nasional.

Adapun salah satu caranya dengan memperbaiki regulasi impor agar tidak semakin membanjiri pasar dalam negeri.

"Kita dari dulu pengin Permendag 8 tahun 2024 itu soal perizinan macam-macam untuk impor itu tolong diperbaiki sehingga kita bisa bilang bahwa pasar Indonesia besar, iya barangnya barangnya tapi bukan made in Indonesia," jelasnya.

Seperti diketahui, Nusantara TV menyelenggarakan forum diskusi ekonomi NTV Insight untuk mendalami dampak kebijakan tarif impor baru Amerika Serikat (AS) terhadap kelangsungan bisnis dan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Jadi Pembicara di Forum NTV Insight, Kadin Sebut Perang Tarif Trump Bisa Untungkan RI

Konferensi bertajuk "Peluang Bisnis Indonesia Menghadapi Perang Tarif Trump" ini digelar di Nusantara Ballroom, NT Tower, Jakarta.

Konferensi NTV Insight ini mengusung tiga topik yang diperkirakan terkena dampak signifikan akibat kebijakan tarif impor AS, yaitu masa depan bisnis ekspor Indonesia, tantangan baru industri sawit nasional, dan industri peternakan Indonesia.


x|close