Ntvnews.id, Tokyo - Jepang kini mulai mengadopsi teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk membantu proses pencarian barang hilang di transportasi umum dan fasilitas publik lainnya. Langkah ini terbukti efektif, dengan tingkat pengembalian barang meningkat hingga tiga kali lipat berkat sistem yang dikembangkan oleh perusahaan teknologi asal Tokyo, Find Inc.
Dilansir dari Japan Today, Kamis, 8 Mei 2025, sekitar 30 lembaga, termasuk Biro Transportasi Kota Sapporo, Bandara Haneda, Kepolisian Tokyo, dan Kepolisian Prefektur Oita, telah menerapkan sistem "platform barang hilang" berbasis AI ini di lebih dari 2.300 lokasi, termasuk stasiun dan tempat publik lainnya.
Salah satu operator kereta di Tokyo, Keio Corp, melaporkan lonjakan pengembalian barang dari kurang dari 10 persen menjadi sekitar 30 persen sejak teknologi ini digunakan.
Saat barang hilang ditemukan dan diserahkan, petugas akan memotret barang tersebut menggunakan tablet. Teknologi AI dari Find kemudian menganalisis berbagai atribut seperti warna, bentuk, dan ciri khas barang, lalu menyimpannya di dalam basis data digital beserta fotonya.
Baca Juga: BPK Luncurkan Artificial Intelligence For Data Analytics, Apa Itu?
Masyarakat yang kehilangan barang dapat mengakses sistem ini melalui aplikasi perpesanan seperti Line. Mereka cukup mengisi informasi lokasi kehilangan, deskripsi, atau mengunggah foto barang. Jika tidak memiliki foto, pengguna dapat memilih gambar serupa dari katalog sistem. Layanan ini mendukung empat bahasa: Jepang, Inggris, Mandarin, dan Korea.
Tim dari Find kemudian mencocokkan data dari pengguna dengan data yang tersimpan menggunakan AI. Bahkan dengan deskripsi yang tidak terlalu jelas, sistem tetap mampu menyaring dan menyajikan beberapa barang yang mungkin cocok berdasarkan tingkat kemiripan.
“Kami tidak perlu lagi mencari langsung ke gudang penyimpanan untuk memverifikasi barang, jadi prosesnya jauh lebih cepat,” kata seorang petugas akuntansi dari Kepolisian Prefektur Oita.
Sejak Juli 2024, operator monorel otomatis Yurikamome Inc di Tokyo juga telah menggunakan sistem ini. Dengan rata-rata 15.000 barang hilang setiap tahun, sistem baru ini mampu meringankan beban kerja petugas dan mempercepat proses pencocokan.
Baca Juga: Pembekalan Calon Menteri Prabowo Singgung-singgung Artificial Intelligence
“Dulu pencatatan kami masih manual dengan Excel. Sekarang jauh lebih efisien,” ujar Kiyomichi Mano dari Stasiun Shimbashi.
Sampai akhir Maret 2025, platform Find telah menangani sekitar 1,5 juta laporan kehilangan barang, dengan 480.000 barang berhasil dikembalikan ke pemiliknya. “Dulu orang harus menghubungi banyak tempat secara terpisah. Sekarang, pencocokan jauh lebih mudah karena terintegrasi dalam satu basis data besar,” ungkap CEO Find Inc, Ryu Wada.
Dengan semakin luasnya penerapan teknologi ini oleh berbagai institusi, Jepang menunjukkan bagaimana inovasi digital dapat menjadi solusi praktis untuk berbagai masalah harian, termasuk dalam hal yang tampak sederhana seperti menemukan barang yang hilang.