Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah terus mendorong percepatan pelaksanaan berbagai program prioritas, yang tidak hanya ditujukan untuk pertumbuhan ekonomi nasional, tetapi juga demi menjamin pemerataan hasil pembangunan agar dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat. Salah satu fokus utama saat ini adalah peningkatan asupan gizi dan akses pangan merata, yang menjadi program unggulan di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto.
Upaya ini dianggap sebagai langkah nyata untuk menjawab tantangan ketahanan pangan serta membentuk sumber daya manusia yang unggul.
Melalui Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang saat ini sedang dijalankan, pemerintah menargetkan pemenuhan hak dasar atas makanan dan gizi, terutama untuk anak-anak, ibu hamil, dan ibu menyusui. Hingga 22 Juni 2025, tercatat sebanyak 5,2 juta jiwa telah menjadi penerima manfaat dari program ini.
“Untuk mencapai keberhasilan tersebut tentu perlu kolaborasi lintas sektor yang menjadi kunci percepatan target program pemenuhan gizi dan pemerataan akses pangan. Persoalan gizi, khususnya bagi anak-anak dan kelompok rentan masih menjadi tantangan besar. Tentunya hal ini bila tidak segera diatasi akan menjadi kendala utama dalam mencapai Indonesia Emas yang membutuhkan SDM yang berkualitas,” ungkap Staf Ahli Bidang Pembangunan Daerah Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, mewakili Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Gotong Royong Makan Bahagia Gratis di SDN Petojo Selatan 06, Jakarta Pusat, Selasa, 24 Juni 2025.
Dalam rangka mendukung program pemerintah tersebut, sektor swasta turut ambil bagian. Salah satunya datang dari organisasi Matahari Pagi Indonesia yang menggagas Program Makan Bahagia Gratis dengan menggandeng berbagai pihak sebagai donatur.
Ketua Majelis Pertimbangan Matahari Pagi Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, menjelaskan bahwa program ini bertujuan membantu kebijakan pemerintah dalam hal pemenuhan gizi, khususnya di sekolah-sekolah yang belum mendapat alokasi program MBG.
“Ke depan juga mungkin polanya kami akan juga mengontrol kualitas, di beberapa tempat mungkin kita buat ini satu tahun ke depan. Misalnya di Jakarta pun salah satunya sekolah ini sebagai contoh, nanti ada beberapa daerah di Indonesia, itu yang sedang kita lakukan. Ini sebenarnya bentuk peran dari kelompok masyarakat, pengusaha untuk mengamplifikasi dari program Pak Prabowo,” ujar Dahnil Anzar.
Sementara itu, Jusuf Hamka selaku anggota Majelis Pembina Matahari Pagi Indonesia menambahkan bahwa program ini tidak hanya ditujukan untuk membantu pemenuhan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga bertujuan memberdayakan pelaku UMKM lokal sebagai penyedia makanan untuk para siswa.
Pelaksanaan Program Makan Bahagia Gratis untuk 234 siswa SDN Petojo Selatan 06 ini merupakan lokasi kedua setelah sebelumnya digelar di Yayasan Al-Bi’tsah Himmaturrisalah, Kabupaten Bandung Barat. Sambutan hangat datang dari siswa, guru, wali murid, dan pelaku UMKM kantin sekolah yang merasa merasakan dampak positif dari program tersebut.
“Kita berpikir apa sih yang kita harus berikan untuk negeri. Negeri ini tidak bisa kita lepaskan kepada Pemerintah saja, yang swasta-swasta juga harus bergandengan tangan membantu Pemerintah, negeri ini butuh kita-kita untuk membangun negeri ini,” jelas Jusuf Hamka.
Merespons hal tersebut, Haryo menyampaikan bahwa pemerintah menyambut baik keterlibatan sektor swasta yang mendukung pelaksanaan program ini. Ia juga mengapresiasi kontribusi berbagai pihak yang telah bersinergi demi mempercepat terwujudnya visi pembangunan nasional.
Lebih jauh, ia menekankan bahwa keterlibatan UMKM dalam gerakan Makan Bahagia Gratis turut menjadi penggerak ekonomi lokal, sejalan dengan semangat Program MBG yang dijalankan pemerintah. UMKM sendiri merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia dengan kontribusi lebih dari 60 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional dan menyerap hampir 97 persen tenaga kerja, dengan total mencapai lebih dari 64 juta unit usaha hingga saat ini.
Acara tersebut turut dihadiri oleh Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Pusat Denny Ramdani dan anggota organisasi Matahari Pagi Indonesia.