Ntvnews.id, Jakarta - Selama berabad-abad, pertumbuhan ekonomi dunia telah didorong oleh perdagangan internasional. Di era globalisasi saat ini, ekspor dan impor antara negara bukan hanya transaksi ekonomi; mereka juga berfungsi sebagai jalur yang menghubungkan budaya, meningkatkan kesejahteraan, dan membuka peluang untuk kemakmuran.
Apa sebenarnya keuntungan yang diperoleh negara dan masyarakat dari perdagangan internasional? Simak untuk mengetahui berbagai keuntungan strategis dari perdagangan lintas negara yang seringkali tidak diketahui oleh masyarakat umum, dihimpun dari berbagai sumber, Rabu, 14 Mei 2025.
1. Meningkatkan Pendapatan Negara
Salah satu keuntungan utama dari perdagangan internasional.adalah peningkatan pendapatan negara sebagai hasil dari ekspor barang-barang berkualitas tinggi ke pasar internasional. Negara-negara yang mampu mengekspor barang-barang berkualitas tinggi ke pasar internasional akan menerima pemasukan dalam bentuk mata uang asing, yang sangat membantu untuk meningkatkan cadangan devisa mereka.
Misalnya, ekspor kelapa sawit, batu bara, dan produk tekstil oleh Indonesia menghasilkan triliunan rupiah setiap tahunnya.
Ekspor internasional sangat penting untuk perekonomian Indonesia, dan nilainya akan mencapai lebih dari USD 258 miliar pada tahun 2023, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS).
2. Mendorong Pertumbuhan Industri Lokal
Untuk tetap bersaing di pasar internasional, industri dalam negeri didorong untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas produknya melalui perdagangan global. Standar global yang membutuhkan kualitas, efisiensi, dan keberlanjutan produksi berdampak langsung pada penciptaan lapangan kerja baru, transfer teknologi, dan peningkatan kemampuan tenaga kerja lokal.
Misalnya, industri otomotif Indonesia berkembang pesat karena mampu memenuhi permintaan ekspor ke pasar seperti Filipina dan Thailand. Investor asing juga membuka pabrik di dalam negeri, memungkinkan UMKM lokal masuk dalam rantai pasokan global.
3. Diversifikasi Produk dan Ketersediaan Barang
Dengan perdagangan internasional, orang dapat mendapatkan berbagai barang yang tidak dapat dibuat di dalam negeri. Misalnya, negara tropis seperti Indonesia dapat membeli barang-barang dari negara beriklim dingin, seperti buah apel Fuji dari Jepang atau anggur dari Chile. Sebaliknya, negara-negara di Eropa mengimpor rempah-rempah dan kopi dari Indonesia.
Selain memanjakan pelanggan, diversifikasi produk ini menciptakan stabilitas harga karena beragamnya pasokan. Dalam jangka panjang, ini dapat membantu menekan inflasi dan mempertahankan daya beli masyarakat.
4. Menjalin Hubungan Diplomatik dan Stabilitas Politik
Tidak banyak orang yang menyadari bahwa perdagangan internasional memiliki aspek politik juga. Negara-negara yang memiliki hubungan dagang yang menguntungkan cenderung memiliki hubungan diplomatik yang lebih stabil. Perdagangan membantu diplomasi ekonomi dan memperkuat kerja sama antarnegara dalam berbagai bidang, seperti pertahanan dan pendidikan.
Sebagai contoh, kerja sama ekonomi ASEAN telah berkontribusi pada stabilitas wilayah Asia Tenggara. Melalui perdagangan, negara-negara anggota saling mendukung pertumbuhan ekonomi dan menghasilkan wilayah yang damai dan produktif.
5. Akses ke Teknologi dan Inovasi Global
Negara berkembang memiliki peluang untuk mendapatkan teknologi terbaru dari negara maju dalam perdagangan internasional. Transfer teknologi biasanya melalui kerja sama investasi, pembelian peralatan produksi, atau lisensi. Hal ini mempercepat pertumbuhan sektor industri dan membantu orang-orang di negara berkembang meningkatkan kualitas hidup mereka.
Salah satu contohnya adalah petani Indonesia yang kini mulai menggunakan teknologi irigasi canggih dan benih unggul yang dihasilkan melalui kerja sama dengan mitra dari Jepang dan Belanda di sektor pertanian.