Tsingshan Pangkas Produksi Baja Nirkarat di RI Buntut Harga Nikel Jatuh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Jun 2025, 13:07
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
ilustrasi pengolahan nikel/Ist ilustrasi pengolahan nikel/Ist

Ntvnews.id, Jakarta - Raksasa baja nirkarat atau stainless steel asal Chian Tsingshan Holding Group Co memutuskaan memangkas produksi nickel pig iron (NPI) di Indonesia.

Hal ini menyusul penurunan tajam produksi NPI di Indonesia, dari yang semula sebesar 4,76 juta ton pada 2024 menjadi 1,74 juta ton.

"1,74 juta ton itu prediksi kami soal produksi NPI di Indonesia secara keseluruhan, bukan hanya dari Tsingshan,” ucap Direktur Riset Nikel dan Energi Baru Tsingshan Lynn dikutip, Kamis 5 Juni 2025.

Lynn tidak mengungkapkan secara spesifik jumlah produksi NPI yang dipangkas oleh Tsingshan. 

Baca juga: Prabowo: Petani Kita Harus Hidup Baik

Yang terpenting, produksi NPI di Indonesia untuk 2025 masih berada dalam kategori baik.

"Produksi secara keseluruhan di Indonesia masih baik,” kata Lynn.

Dalam forum Indonesia Critical Minerals Conference, Global Sales Head Eternal Tsingshan Group Limited Steven Chen menyampaikan bahwa pemangkasan produksi tersebut disebabkan oleh keuntungan yang menipis.

Permasalahan keuntungan atau margin yang menipis tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi secara global. Ada margin yang nyaris nol, bahkan mencapai nol.

Margin keuntungan yang kian menipis tersebut, kata Steven, menjadi tantangan tersendiri bagi para pemilik smelter atau fasilitas pemurnian nikel, beserta para pemain besar nikel di seluruh dunia.

Harga nikel, terus terpangkas dan menjauhi rekor seperti periode short squeeze pada 2022.

Apabila situasi tersebut terus berlanjut, Steven tidak menutup kemungkinan akan ada lebih banyak pemangkasan produksi NPI.

“Bahkan beberapa operasi kecil kemungkinan tutup,” kata Steven.

Lebih dari itu, ia juga menyoroti ketidakpastian global akibat sentimen perang tarif antara Amerika Serikat (AS) dengan China.

Tidak hanya memangkas produksi NPI, Tsingshan juga dikabarkan memangkas produksi baja cold rolling coil-nya.

Baca juga: Tak Punya Kedudukan Hukum, MK Tolak Lima Gugatan Uji Formil UU TNI

Sebelumnya, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian Setia Diarta menyampaikan pemerintah sedang memeriksa rencana Tsingshan menghentikan sementara produksinya di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP).

“Saya lagi tanya,” kata Setia di sela Human Capital Summit, Jakarta, Selasa (3/6).

Pada Desember 2024, PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) mencatat ada empat komoditas yang diproduksi sejumlah tenant di kawasan PT IMIP.

Keempat komoditas tersebut adalah nickel pig iron (NPI) dengan produksi sebesar 4,76 juta ton, stainless steel slab sebesar 4,2 juta ton, baja hot rolling coil 2 juta ton, dan baja cold rolling coil 1,4 juta ton.

Capaian tersebut juga sejalan dengan visi pemerintah untuk memperkuat hilirisasi sumber daya alam, khususnya dalam mendukung ekosistem kendaraan listrik (EV) dan industri energi terbarukan. (Sumber:Antara)

x|close