Pertamina Siapkan Skenario Reroute Logistik Antisipasi Konflik Israel-Iran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Jun 2025, 22:30
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
PT Pertamina (Persero) menyiapkan skenario reroute atau pengubahan jalur pelayaran logistik sebagai langkah mitigasi apabila konflik di wilayah Timur Tengah memanas. PT Pertamina (Persero) menyiapkan skenario reroute atau pengubahan jalur pelayaran logistik sebagai langkah mitigasi apabila konflik di wilayah Timur Tengah memanas. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyiapkan skenario reroute atau pengubahan jalur pelayaran logistik sebagai langkah mitigasi apabila konflik di Timur Tengah memanas. 

Seperti diketahui, Israel melancarkan serangkaian serangan terhadap Iran pada Jumat 13 Juni 2025 yang menargetkan fasilitas nuklir dan lokasi militer. 

Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan terjadinya perang yang lebih luas di kawasan yang menjadi kunci pasokan energi global.

VP Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, mengatakan kondisi di Timur Tengah memang sangat fluktuatif. 

Baca juga: Dirut Pertamina Buka-Bukaan Soal Rencana Impor Migas dari AS: Bukan Penambahan, tapi Shifting

Oleh karena itu, Pertamina mengantisipasi dengan menyiapkan jalur pelayaran alternatif yang lebih aman dan tidak melewati wilayah konflik.

"Kita lakukan mitigasi, contohnya kalau rute perkapalan kita bisa reroute melalui rute-rute yang relatif aman, misalnya tidak melewati wilayah konflik," ucap Fadjar usai konferensi pers di Konferensi Pers di Grha Pertamina, Jakarta, Jumat 13 Juni 2025.

Selain pengubahan jalur pelayaran, Pertamina juga melakukan mitigasi dengan fleksibilitas dalam impor crude oil. 

Menurutnya, Pertamina tidak lagi terikat kontrak jangka panjang, sehingga dapat melakukan modifikasi pengadaan dari Afrika atau negara lain.

Baca juga: Profil Oki Muraza, Alumni Taruna Nusantara yang Kini Jadi Wakil Dirut Pertamina

Terkait ketegangan yang terjadi antara Iran dan Israel, Fadjar menyebut bahwa hingga saat ini belum ada dampak signifikan terhadap operasi Pertamina. 

"Sampai sekarang belum ada dampak. Kan memang baru kan ya. Jadi kita mungkin nanti PIS sama Patra Niaga akan mitigasi dampaknya seserius apa konflik yang terjadi baru-baru ini," tandasnya. 

x|close