IHSG Dibuka Menguat ke 7.176, Rupiah Melemah Tipis ke Rp16.308 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Jun 2025, 10:18
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin pagi 16 Juni 2025 bergerak menguat ditopang saham-saham sektor energi dan barang baku, seiring kenaikan harga minyak dan emas di tingkat global.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 10,61 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.176,68. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 0,87 poin atau 0,11 persen ke posisi 802,68.

“IHSG berpotensi sedikit koreksi tes support di 7.120. Tapi jika IHSG kuat bertahan di 7.120, potensi kembali rebound,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman.

Baca juga: Fadli Zon Klarifikasi soal Perkosaan Massal '98 Tak Terjadi

Perkembangan konflik geopolitik di Timur Tengah telah memicu kenaikan harga minyak mentah dan emas di tingkat global.

Seiring dengan itu, saham-saham sektor energi dan sektor barang baku di pasar saham Indonesia memimpin kenaikan pada pagi ini, masing- masing secara berurutan sebesar 1,63 persen dan 0,95 persen.

Harga emas dunia di pasar spot menyentuh 3.488.8 dolar AS per troy ons pada pagi ini, atau mendekati rekor tertinggi sepanjang masa sebesar 3.500 dolar AS per troy ons pada April 2025 lalu.

Dalam sepekan terakhir, harga emas naik 3,6 persen dan selama sebulan ke terakhir bertambah 7,54 persen. Sepanjang 2025, harga emas melonjak 31,28 year-to-date (ytd), dan setahun terakhir meroket 48,46 persen year on year (yoy).

Sementara itu, harga minyak mentah naik hampir 7 persen pada perdagangan Jumat (13/06), yang berpotensi meningkatkan laju inflasi, sehingga US 10-year Bond Yield naik 5 bps menjadi 4,41 persen.

Baca juga: Presiden Prabowo Diundang Presiden Putin, Indonesia Makin Dipandang di Mata Dunia

Selama pekan ini, pelaku pasar juga mencermati kebijakan moneter beberapa bank sentral selama pekan ini, diantaranya The Fed, People's Bank of China (PBoC), Bank of Japan (BoJ), Bank of England (BoE) yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap.

Kemudian, juga dengan bank sentral di Swiss, Swedia, Norwegia, Turki, Brasil, Filipina dan Taiwan.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) juga akan menyelenggarakan pertemuan Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada pekan ini, untuk menetapkan kebijakan terkait suku bunga acuannya.

Pada perdagangan Jumat (13/06), bursa saham Eropa kompak bergerak melemah, diantaranya indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,39 persen, Euro Stoxx 50 melemah 1,31 persen, indeks DAX Jerman turun 1,07 persen, dan index CAC Prancis turun 1,04 persen.

Bursa saham AS di Wall Street juga kompak melemah pada perdagangan Jumat (13/06), setelah serangan Israel ke Iran yang meningkatkan ketidakpastian ekonomi dan politik serta memicu lonjakan harga energi.

Indeks Dow Jones Industrial Average turun 769,83 poin atau 1,79 persen, berakhir di 42.197,79. Indeks S&P 500 jatuh 1,13 persen dan ditutup di 5.976,97, sementara Nasdaq Composite melemah 1,30 persen dan berakhir di 19.406,83.

Baca juga: Kemendagri Bantah Kabar Pulau Aceh Masuk Sumut Hadiah buat Jokowi

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 369,25 poin atau 0,97 persen ke 38.201,50, indeks Shanghai menguat 5,24 poin atau 0,16 persen ke 3.382,76, indeks Hang Seng naik 38,84 poin atau 0,16 persen ke 23.931,00, dan indeks Strait Times melemah 14,57 poin atau 0,38 persen ke 3.897,33.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin pagi (16/6) di Jakarta, melemah sebesar 4 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.308 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.304 per dolar AS.

x|close