Viral Kisah Hetty Wijaya Tetap Menikah dengan Jason Irawan Meski Tahu LGBT, Kenapa?

Ntvnews.id, Jakarta - Kisah Hetty Wijaya menjadi pengecualian yang menyentuh hati. Ia memilih untuk menikahi pria yang sejak awal mengaku sebagai seorang gay. Bukan karena ketidaktahuan, bukan pula karena paksaan, tapi karena keputusan sadar atas cinta yang tidak biasa.

Hetty jatuh cinta pada sahabatnya sendiri, penyanyi sekaligus penulis lagu rohani, Jason Irwan. Perasaan itu ia ungkapkan dengan tulus. Namun respons Jason di luar dugaan, ia menolak dan menyampaikan dengan jujur bahwa dirinya adalah seorang LGBT.

“Waktu tahun keempat dia menyatakan cinta, saya tegesin saya LGBT, dia nangis. Mungkin karena kasian kali,” ungkap Jason dalam kanal YouTube Melaney Ricardo.

Alih-alih mundur, Hetty tetap bertahan. Meski banyak pria lain datang mendekatinya bahkan membawa mobil dan perhiasan semua ia tolak. Jason sendiri menyebut Hetty sebagai sosok yang memahami nilai-nilai firman Tuhan dan memilih untuk menjaga dirinya dengan tulus.

“Dia bilang ‘gua gak pernah mau menerima apapun yang bukan dari suami gua,” ujarnya.

Setelah menikah, perjuangan pasangan ini tidak lantas berakhir. Selama sembilan tahun pertama pernikahan mereka, tidak ada hubungan intim antara keduanya. Jason, meski sudah berusaha, mengaku kesulitan karena orientasinya tidak bisa berubah begitu saja.

“Kasian dia. Kita nikah 13 tahun, 9 tahun gak pernah ditidurin,” ucapnya jujur.

Menariknya, Hetty tidak pernah berpaling. Meski secara biologis ia tidak mendapatkan yang dibutuhkan sebagai seorang istri, kesetiaannya tidak tergoyahkan. Ketika ditanya apakah pernah menjalin hubungan dengan pria lain, jawabannya tegas: tidak.

“Hetty seorang istri, Hetty harus menjaga kesucian. Karena Hetty udah ngambil keputusan nikah sama dia dan terima dia apa adanya,” ungkapnya.

Padahal secara fisik, Hetty adalah perempuan yang menarik dan mudah disukai. Namun ia tetap memilih Jason, bukan karena tidak punya pilihan, tetapi karena ia merasa yakin. Cinta dan keyakinannya justru semakin tumbuh saat ia membawa pergumulannya dalam doa.

“Waktu Hetty doa seperti itu bukannya makin menjauh, tapi makin cinta, makin sayang sama dia,” tuturnya.

Meski tahu bahwa sang suami tidak bisa membalas cintanya seperti laki-laki heteroseksual pada umumnya, Hetty tidak menaruh sakit hati. Ketika ditanya apakah tidak merasa sakit karena mencintai pria yang tidak mampu mencintainya secara fisik, jawabannya penuh keikhlasan.

“Gapapa sih,”ujar Hetty.