Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan skema baru program Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi petani tebu, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perumahan hingga Pekerja Migran Indonesia (PMI).
Airalngga mengungungkapkan skema pertama difokuskan pada petani tebu, baik individual maupun kelompok dengan plafon kredit hingga Rp500 juta.
Fasilitas ini menyediakan plafon pinjaman hingga Rp500 juta dan dapat diakses oleh petani individu maupun kelompok.
"Program baru di skema kredit KUR adalah satu untuk tebu rakyat, dimana tebu rakyat ini diberikan dengan fasilitas sampai dengan Rp500 juta dan bisa diberikan kepada individual maupun kelompok. Dan ini bisa juga untuk kelompok maupun perorangan dengan offtake daripada pabrik gula termasuk pabrik gula BUMN," ucap Airlangga dalam konferensi pers, Kamis 3 Juli 2025.
Baca juga: Tokoh Pers Nasional Wina Armada Meninggal Dunia"Dengan demikian bakal revitalisasi penanaman replanting daripada tebu diharapkan bisa meningkatkan yield karena selama
Skema KUR juga diperluas untuk mendukung ekosistem perumahan dimana plafon pinjaman dinaikkan hingga Rp5 miliar khusus pelaku UMKM yang bergerak di bidang kontraktor.
"Itu diberikan untuk UMKM yang berupa kontraktor usaha menengah dan kecil dengan kriteria sesuai dengan UMKM yaitu modal sampai Rp5 miliar dan turnover ataupun penjualan Rp50 miliar," jelasnya.
"Ini bisa juga untuk renovasi rumah yang digunakan untuk usaha ataupun renovasi rumah dengan demikian kita akan mempersiapkan plafonnya kira-kira Rp13 triliun," ungkapnya.
Baca juga: Oleh-Oleh Prabowo dari Arab Saudi
Skema ketiga, pemerintah menyediakan akses KUR bagi PMI tanpa jaminan hingga Rp100 juta.
Kredit ini dapat dimanfaatkan untuk biaya keberangkatan dan pelatihan kerja sebelum berangkat ke luar negeri.
Dalam kesempatan tersebut,Airlangga mengungkapkan bahwa penyaluran KUR per Juni 2025 telah mencapai Rp131,84 triliun, mendekati 45 persen dari total target penyaluran sebesar Rp300 triliun.
Kemudian program KUR berhasil menjangkau 1.007.101 debitur baru, dan angka graduasi mencapai target Rp1,1 triliun.