Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa dirinya telah mencapai kesepakatan dagang besar dengan Indonesia yang memungkinkan produk-produk asal Negeri Paman Sam mendapatkan akses penuh ke pasar Indonesia.
Dalam pernyataan yang diunggah melalui akun resmi di platform Truth Social, Trump menyebut kesepakatan ini sebagai pertama kalinya dalam sejarah.
"Kesepakatan penting ini membuka SELURUH PASAR Indonesia kepada Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah,” ujar Trump saat memulai penjelasannya terkait kesepakatan tersebut melalui unggahan di Truth Social.
Baca juga: Luhut Bantah Indonesia Beri Karpet Merah Untuk AS Terkait Kesepakatan Tarif
Baca juga: Prabowo Soal Tarif AS: Yang Penting adalah Rakyat Saya, Pekerja-pekerja Kita
Trump menyatakan bahwa kesepakatan tersebut diraih setelah dirinya melakukan negosiasi langsung lewat sambungan telepon dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.
Dalam hal ini, Indonesia menjadi salah satu pasar penting bagi berbagai produk unggulan Amerika Serikat.
Berikut ragam barang utama yang diimpor Indonesia dari AS:
1. Pesawat dan Suku Cadang: Boeing dan GE Aviation untuk maskapai seperti Garuda dan Lion Air.
2. Produk Pertanian dan Pangan: Gandum, kedelai, dan jagung dari Cargill, ADM, dan Bunge.
3. Peralatan Medis dan Farmasi: Vaksin dan obat dari Pfizer, J&J, dan Abbott.
4. Elektronik dan Komputer: Apple, Dell, dan HP digunakan di rumah, sekolah, dan kantor.
5. Alat Berat dan Mesin Industri: Traktor dan mesin dari Caterpillar, John Deere, dan 3M.
Produk Lainnya
1. Kosmetik dan Kecantikan: lipstik dan skincare dari Estee Lauder, MAC, dan Clinique
2. Kimia Industri: Plastik, resin, dan pewarna dari Dow, PuPont dan Exxon Mobil Chemical untuk industri tekstil, otomotif dan elektronik
Meski pasar Indonesia akan semakin terbuka bagi produk AS, Indonesia juga memiliki posisi penting sebagai pemasok berbagai produk ke pasar AS.
Ada 10 komoditas ekspor utama Indonesia ke AS 2024:
1. Mesin dan perlengkapan elektronik (HS 85): 4,18 miliar dolar AS
2. Pakaian dan Aksesori pakaian (HS 61): 2,84 miliar dolar AS
3. Alas kaki (HS 64): 2,39 miliar dolar AS
4. Pakaian dan aksesori pakaian, bukan rajutan (HS 62): 2,12 miliar dolar AS
5. Minyak hewani dan nabati ((HS 15): 1,78 miliar dolar AS
6. Karet dan produk karet (HS 40): 1,68 miliar dolar AS
7. Perabotan keperluan tidur kasur (HS94): 1,43 miliar dolar AS
8. Ikan dan krustasea (HS 03): 1,09 miliar dolar AS
9. Reaktor nuklir, ketel, mesin dan peralatan mekanis (HS 84): 1,01 miliar dolar AS
10. Olahan daging, ikan dan krustasea (HS 16): 0,78 miliar dolar AS