A PHP Error was encountered

Severity: Warning

Message: Invalid argument supplied for foreach()

Filename: libraries/General.php

Line Number: 87

Backtrace:

File: /www/ntvweb/application/libraries/General.php
Line: 87
Function: _error_handler

File: /www/ntvweb/application/controllers/Read.php
Line: 64
Function: popular

File: /www/ntvweb/index.php
Line: 326
Function: require_once

TGUK Jadi Sorotan, Dana IPO Tak Jelas hingga Barang Kadaluarsa Puluhan Miliar Rupiah - Ntvnews.id

TGUK Jadi Sorotan, Dana IPO Tak Jelas hingga Barang Kadaluarsa Puluhan Miliar Rupiah

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 22 Jul 2025, 10:36
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
PT Platinum Wahab Indonesia Tbk (TGUK) sebagai pemilik brand minuman Teguk buka suara mengenai perusahaan hanya memiliki 4 karyawan tetap. PT Platinum Wahab Indonesia Tbk (TGUK) sebagai pemilik brand minuman Teguk buka suara mengenai perusahaan hanya memiliki 4 karyawan tetap.

Ntvnews.id, Jakarta - PT Platinum Wahab Nusantara Tbk (TGUK), pemilik gerai Teguk menjadi sorotan Bursa Efek Indonesia (BEI) terkait dugaan ketidakwajaran dalam laporan keuangan dan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (IPO).

Salah satunya, BEI menyoroti penurunan drastis nilai persediaan barang milik perusahaan, dimana Pada 30 September 2024 nilai pos ini mencapai Rp22,5 miliar.

Namun, hanya dalam waktu tiga bulan, angka tersebut anjlok menjadi Rp1,1 miliar pada akhir Desember 2024 atau turun hingga Rp24,4 miliar.

Dalam keterbukaan informasi BEI, Manajemen TGUK menyebut bahwa penurunan nilai tersebut disebabkan oleh penghapusan barang rusak dan expired.

"Atas penggunaan persediaan ini disebabkan oleh penghapusan persediaan yang disebabkan barang-barang yang rusak dan expired," tulis manajemen TGUK, Selasa 22 Juli 2025.

Baca juga: Punya Banyak Gerai, Teguk Ternyata Cuma Punya 4 Orang Karyawan Tetap

Turunnya performa bisnis menjadi alasan utama kerusakan barang tersebut. TGUK yang semula mengoperasikan sekitar 180 gerai, kini hanya tersisa 26 gerai yang aktif.

Tidak hanya laporan keuangan, TGUK juga menghadapi pertanyaan serius terkait penggunaan dana IPO senilai Rp88 miliar. 

Dana tersebut dikucurkan pada hari yang sama saat diterima, yakni 7 Juli 2023, kepada empat perusahaan diantaranya PT Satya Petroleum Nusantara, PT Semua Hanya Titipan, PT Integral Asia Pasific, dan PT Patra Nusantara Energy.

Keempatnya disebut sebagai mitra perantara untuk pembangunan 125 gerai baru.

Namun hingga akhir 2024 hanya 26 gerai yang terealisasi dengan nilai pelaksanaan sekitar Rp10,1 miliar. 

Baca juga: Soal Ancaman ke Erika Carlina, DJ Panda: Saya Khilaf

Sisanya yaitu Rp78 miliar belum direalisasikan dan masih dalam proses pertanggungjawaban oleh para mitra.

Manajemen TGUK menyebut bahwa rencana awal ekspansi besar-besaran itu akhirnya dihentikan karena kondisi ekonomi yang memburuk serta meningkatnya persaingan usaha. 

"Karena ekonomi yang memburuk dan banyak persaingan sehingga kami tidak bisa meneruskan pembangunan gerai lainnya," tandasnya.

x|close