Ntvnews.id, Jakarta - Setiap tahun, industri smartphone memamerkan ponsel terbarunya, lebih cepat, lebih pintar, lebih mahal.
Namun di balik gegap gempita iPhone 16 Pro Max atau Galaxy S25 Ultra, ada satu fakta yang kerap terlupakan, yakni ponsel flagship lawas masih sangat layak dibeli, bahkan di tahun 2025.
Berikut alasan mengapa ponsel flagship lawas masih layak dibeli di tahun 2025, seperti dikutip dari Gizmochina, Selasa, 22 Juli 2025:
- Kualitas Hardware Masih Juara
Saat perusahaan merancang ponsel flagship, mereka menyematkan material premium, layar paling tajam, dan teknologi tercanggih yang tersedia saat itu.
Ponsel-ponsel inilah yang mendapatkan desain paling mewah, panel OLED terbaik, kamera canggih, dan prosesor kelas atas. Tentu saja, semua komponen ini tidak langsung usang, mereka butuh waktu untuk menua.
Ambil contoh Galaxy S23 Ultra. Ponsel ini dibekali layar AMOLED QHD+, chipset Snapdragon 8 Gen 2, sistem empat kamera dengan zoom optik 10x, dan bodi tangguh yang dilapisi Gorilla Glass Victus+.
Secara hardware, perangkat ini masih sangat mumpuni untuk digunakan di tahun 2025, dan bahkan mungkin tetap relevan beberapa tahun ke depan.
Memang, Galaxy S25 Ultra mungkin hadir dengan layar yang lebih terang atau chip generasi terbaru. Tapi, seberapa besar bedanya kalau aktivitas Anda sehari-hari hanya sebatas scroll Instagram, nonton YouTube, dan memotret kucing sesekali?
- Dukungan Software Lebih Panjang
Dulu, banyak orang enggan membeli ponsel lama karena takut terjebak dengan sistem operasi yang cepat usang. Tapi sekarang, situasinya sudah jauh berbeda.
Apple masih menjadi acuan utama dalam hal dukungan perangkat lunak. iPhone 13 yang dirilis pada 2021, misalnya, diperkirakan masih akan menerima pembaruan iOS hingga setidaknya 2027, enam tahun penuh dukungan.
Produsen Android pun tak mau ketinggalan. Samsung kini menjanjikan tujuh tahun pembaruan sistem operasi untuk ponsel flagship-nya, dan Google menawarkan hal serupa untuk lini Pixel.
Bahkan brand seperti OnePlus dan Xiaomi mulai berkomitmen memberikan masa dukungan yang lebih panjang.
Dengan kata lain, jika Anda membeli Galaxy S24 atau Pixel 8 Pro saat ini, Anda hampir pasti akan terus menerima versi Android terbaru dan pembaruan keamanan selama bertahun-tahun ke depan.
- Harganya Jauh Lebih Murah
Ini sebenarnya cukup sederhana. Seiring waktu, harga ponsel flagship lama terus menurun. Dan penurunannya bukan sekadar potongan harga US$100 (sekitar Rp1,6 jutaa), kita bicara diskon hingga setengah harga atau bahkan lebih hanya dalam satu hingga dua tahun.
Contohnya, Galaxy S23 Ultra dijual di India seharga Rs 69.999 (sekitar Rp13,2 jutaan) selama Amazon Great Indian Festival Sale, turun drastis dari harga awalnya yang mencapai Rs 124.999 (Rp23,6 jutaan).
Menariknya, ini bukan unit rekondisi atau bekas, melainkan produk baru dalam kemasan tersegel. Kalaupun Anda mempertimbangkan untuk membeli versi rekondisi atau second, kemungkinan besar harganya akan jauh lebih rendah lagi.
Apalagi, banyak flagship dirancang untuk bertahan lama, baik dari sisi fisik maupun performa, sehingga masih sangat layak dipakai.
Dengan dana yang sama seperti untuk membeli ponsel kelas menengah baru, seperti Galaxy A55 atau Pixel 8a, Anda sebenarnya bisa mendapatkan flagship bekas yang lebih cepat, lebih canggih, dan menawarkan kualitas yang lebih baik secara keseluruhan.
- Flagship Lama Masih Unggul Dibanding Mid-Range Baru
Tak mengherankan jika ponsel kelas menengah terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Meski begitu, masih ada sejumlah kompromi penting yang harus diterima, terutama bila dibandingkan dengan ponsel flagship dari generasi sebelumnya.
Contohnya, Anda mungkin mendapatkan kamera utama yang cukup baik di perangkat seperti Pixel 9a, tetapi harus rela kehilangan fitur seperti lensa zoom khusus atau pemrosesan gambar secepat milik Pixel 8 Pro.
Selain itu, banyak ponsel di kelas ini juga absen dari fitur-fitur seperti pengisian daya nirkabel, refresh rate tinggi, atau perlindungan terhadap air yang memadai.
Performa juga menjadi pembeda. Chipset kelas menengah memang cukup mumpuni untuk aktivitas sehari-hari, namun dapat mengalami hambatan saat digunakan untuk bermain game, menjalankan multitasking berat, atau mengoperasikan fitur berbasis AI yang berjalan mulus di perangkat flagship.
Singkatnya, ponsel andalan dari tahun 2022 kemungkinan masih terasa lebih canggih di tahun 2025 dibandingkan dengan ponsel baru yang lebih ramah di kantong.
- Desain dan Feel Lebih Premium
Desain bukan sekadar soal keindahan, karena dapat memainkan peran besar dalam pengalaman Anda menggunakan ponsel setiap hari.
Ponsel flagship generasi lama umumnya hadir dengan bezel yang lebih tipis, respons sentuhan yang lebih presisi, layar yang lebih responsif, dan material yang terasa lebih premium.
Perangkat ini dirancang untuk mengesankan, dan daya tarik visualnya biasanya bertahan lebih lama dibandingkan ponsel kelas bawah.
Contohnya, iPhone 13 Pro masih tampak modern hingga kini. Begitu pula Galaxy S22 Ultra. Kecuali Anda benar-benar menyukai tren desain terbaru seperti layar lengkung ekstrem atau Dynamic Island, secara visual Anda tidak akan merasa banyak kehilangan.
- Ideal Sebagai Ponsel Kedua
Kenyamanan adalah faktor yang tak kalah penting. Membeli ponsel flagship keluaran dua tahun lalu bisa menjadi pilihan cerdas jika Anda mencari perangkat kedua untuk bepergian, bekerja, atau sekadar sebagai cadangan.
Dibandingkan membeli ponsel baru seharga US$300 (sekitar Rp4,8 jutaan) dengan performa yang belum tentu memuaskan, Anda bisa mendapatkan perangkat yang lebih bertenaga, bahkan pernah menjadi yang terbaik di masanya.
Dan jika terjadi kerusakan? Setidaknya Anda tidak kehilangan ponsel senilai US$1.300 (sekitar Rp21,1 jutaan). Ketenangan pikiran seperti itu sangat berharga.
- Sudah Teruji Waktu
Saat sebuah ponsel flagship berusia dua tahun, kekurangannya sudah terungkap. Bug mungkin telah diperbaiki, kelemahan sudah banyak dibahas. Anda bisa mengetahui seberapa cepat baterainya menurun, masalah apa yang muncul di kamera, atau apakah layarnya rentan terbakar.
Sebaliknya, membeli ponsel baru tanpa riwayat penggunaan jangka panjang berarti Anda menjadi bagian dari eksperimen.
Ponsel flagship yang lebih lama telah melewati berbagai ujian, dan jika masih banyak direkomendasikan, itu bukan tanpa alasan.
- Beberapa Hal yang Perlu Diwaspadai
Bukan berarti ponsel flagship lama sudah sepenuhnya tanpa kekurangan. Beberapa aspek mungkin masih menjadi catatan.
Jika Anda membeli unit bekas atau rekondisi, ada kemungkinan daya tahan baterainya sudah menurun.
Selain itu, pastikan perangkat tidak terkunci pada operator tertentu dan mendukung pita 5G yang sesuai dengan wilayah Anda.
Meski begitu, kendala-kendala tersebut umumnya bisa diatasi. Penggantian baterai relatif mudah dilakukan, dan bagi kebanyakan pengguna, absennya jaringan 5G belum terlalu berpengaruh pada pengalaman penggunaan sehari-hari.
- Smart Buyer Pilih Flagship Lama
Kecuali Anda benar-benar membutuhkan kamera terbaru atau ingin menjadi yang terdepan dalam tren ponsel berbasis AI, memilih ponsel flagship generasi sebelumnya bisa menjadi pilihan yang lebih bijak.
Anda tetap mendapatkan sebagian besar fitur unggulan, dengan lebih sedikit bug dan nilai yang lebih baik untuk uang Anda.