Ntvnews.id, Jakarta - Deputi Bidang Kreativitas Budaya dan Desain Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), Yuke Sri Rahayu, mengajak para perancang busana untuk lebih mengedepankan inovasi dan kreativitas sebagai fondasi utama dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif.
“Karena kekuatan sebetulnya dari ekonomi kreatif adalah di IP atau kekayaan intelektualnya. Ketika ngomong kekayaan intelektual untuk para desainer, ada tadi di inovasi dan kreativitasnya, itu kekuatannya, itu yang harusnya kita dorong,” ujar Yuke dalam acara Kick Off Indonesia International Modest Fashion Festival (In2Motionfest) 2025 yang berlangsung di Jakarta, Rabu.
Menurut Yuke, desain modest fashion hasil karya desainer Tanah Air memiliki potensi besar untuk dikembangkan menjadi kekayaan intelektual (IP) yang berdaya saing tinggi di pasar global. Hal ini karena banyaknya motif serta rancangan khas Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain.
Sebagai bentuk dukungan konkret, Kemenekraf menjalankan berbagai program, termasuk inkubasi untuk pelatihan dan pendampingan bagi jenama atau desainer modest fashion, serta program Akselerasi Kreasi Ekspor Indonesia (ASIK). Program ini dirancang untuk mendorong desainer agar dapat menjangkau pasar internasional.
“Program ini adalah kita membawa, membantu para jenama, untuk pertama mereka mendapatkan insight terkait bagaimana persyaratan dokumentasi yang nantinya disiapkan untuk proses ekspor, perizinan, lalu ada sertifikat-sertifikat tertentu, dan yang keduanya kita mengadakan business matching,” jelas Yuke.
Tak hanya itu, Kemenparekraf turut menjalin kerja sama dengan Kementerian Perdagangan untuk mengoptimalkan peran atase perdagangan di luar negeri dalam memberikan masukan tentang tren fashion yang sedang populer di masing-masing negara.
Baca Juga: Head to head Timnas Indonesia U-23 vs Vietnam: Kental Aroma Balas Dendam
Yuke juga menekankan bahwa peluang pasar internasional tidak terbatas pada Amerika Serikat. Negara lain seperti Jepang dan Uzbekistan yang memiliki kesamaan selera mode dengan Indonesia juga patut dipertimbangkan sebagai pasar potensial.
Yuke menyampaikan harapannya agar subsektor fashion, khususnya modest fashion, mendapatkan dukungan dari lembaga keuangan serta kolaborasi lintas sektor demi pertumbuhan yang berkelanjutan.
(Sumber: Antara)