Sri Mulyani Prediksi Harga Minyak dan Pangan Bisa Turun Usai Kesepakatan Tarif Indonesia-AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 28 Jul 2025, 23:29
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menyampaikan, tarif dagang Indonesia-Amerika Serikat (AS) yang berhasil ditekan menjadi 19 persen akan memberi dampak positif terhadap sektor padat karya hingga migas.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump menurunkan tarif impor untuk Indonesia yang semula 32 persen menjadi 19 persen.

Menurut Sri Mulyani, sektor-sektor padat karya seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur akan terdorong kinerjanya berkat akses pasar ekspor yang lebih kompetitif ke AS.

"Keberhasilan negosiasi penurunan tarif resiprokal AS untuk Indonesia menjadi 19 persen diprakirakan akan menopang kinerja sektor padat karya seperti tekstil, alas kaki, dan furnitur," ucap Sri Mulyani dalam konferensi hasil rapat KSSK pada Senin 28 Juli 2025.

Baca juga: Airlangga: Tarif Impor Produk RI ke AS Berpeluang di Bawah 19 Persen

Di sisi lain, ia menegaskan implementasi tarif impor 0 persen terhadap produk asal AS juga diperkirakan akan membawa dampak positif khususnya di sektor migas dan pangan.

"Implementasi tarif impor 0 persen atas produk asal AS diprakirakan mendorong harga produk migas dan pangan domestik lebih rendah," tegasnya.

Seperti diketahui, Presiden AS Donald Trump pada Selasa, 15 Juli 2025 mengumumkan bahwa telah tercapai sebuah kesepakatan dagang besar antara Amerika Serikat dan Indonesia.

Hal ini merupakan hasil dari perbincangannya dengan Presiden Prabowo Subianto.

Dalam pernyataan resmi yang dipublikasikan melalui akun media sosialnya, Truth Social, Trump menggambarkan perjanjian tersebut sebagai suatu langkah bersejarah yang membuka akses besar ke pasar Indonesia bagi produk-produk dari Amerika Serikat.

"Kesepakatan penting ini membuka SELURUH PASAR Indonesia bagi Amerika Serikat untuk pertama kalinya dalam sejarah," tulis Trump.

Baca juga: Perjanjian Perdagangan RI–AS: 99 Persen Produk AS Bebas Tarif

Trump mengungkapkan bahwa sebagai bagian dari perjanjian tersebut, Indonesia telah menyatakan kesediaannya untuk melakukan pembelian energi dari Amerika Serikat senilai USD15 miliar serta produk pertanian sebesar USD4,5 miliar. 

Selain itu, Indonesia juga akan mengakuisisi 50 unit pesawat jet produksi Boeing, termasuk beberapa tipe Boeing 777.

"Untuk pertama kalinya, peternak, petani, dan nelayan kita akan memiliki akses lengkap dan total ke pasar Indonesia yang berpenduduk lebih dari 280 juta orang," lanjut Trump.

Sebagai timbal baliknya, Indonesia akan dikenakan tarif impor sebesar 19 persen untuk seluruh produk yang mereka ekspor ke Amerika Serikat, yang mana sebelumnya sempat menghadapi ancaman tarif hingga 32 persen. 

Sementara itu, produk ekspor dari Amerika Serikat ke Indonesia disebutkan akan masuk tanpa hambatan baik berupa tarif maupun non-tarif.

x|close