Sempat Punah, Ular Terkecil di Dunia Ditemukan Kembali

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Agu 2025, 14:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ular Terkecil di Dunia Ular Terkecil di Dunia (IFL Science)

Ntvnews.id, Jakarta - Para ilmuwan berhasil menemukan kembali salah satu spesies ular terkecil di dunia, yang ukurannya begitu mungil hingga membuat koin terlihat besar. Spesies tersebut, yakni ular benang Barbados (Tetracheilostoma carlae), ditemukan kembali di wilayah tengah Barbados, tersembunyi di bawah batu saat dilakukan survei pada Maret 2025 lalu.

Dilansir dari IFLScience, Sabtu, 2 Agustus 2025, ular ini sempat hilang dari dunia sains selama dua dekade dan sempat masuk ke dalam daftar 4.800 spesies tumbuhan, hewan, dan jamur yang menghilang, sebagaimana dicatat dalam program Re:wild Search for Lost Species.

Penemuan ini terjadi saat Kementerian Lingkungan Hidup Barbados tengah melakukan pencarian selama lebih dari satu tahun, sebagai bagian dari program pelestarian reptil.

Baca Juga: Heboh Anak Bocah Gigit Ular Berbisa Sampai Mati

Dengan panjang hanya sekitar 9 hingga 10 sentimeter ketika dewasa, ular ini termasuk sangat kecil. Kemunculan sebelumnya sudah terjadi puluhan tahun lalu, namun keberadaannya sulit diidentifikasi karena kemiripannya dengan ular buta Brahminy, spesies asing yang juga hidup di Barbados. Karena perbedaannya sangat tipis, ilmuwan harus menggunakan kaca pembesar untuk membedakannya.

Kini, ular mungil tersebut telah dipastikan masih ada di alam liar. Mereka menghuni sarang rayap dan mengeluarkan zat tertentu untuk menghindari serangan rayap.

“Jika hewan berukuran besar saja bisa menghilang cukup lama hingga dianggap punah, saya rasa peluang bertahan hidup untuk hewan sekecil ini akan jauh lebih tipis,” ujar Connor Blades, Konsultan Proyek Teknis di Kementerian Lingkungan Hidup Barbados kepada IFLScience.

“Makhluk berukuran kecil seperti ular benang lebih sulit ditemukan. Hilangnya mereka belum tentu menandakan kepunahan, tapi bisa jadi karena mereka tersembunyi dengan sangat baik atau jumlah pencari yang minim,” tambahnya.

Baca Juga: Ngeri, Pria Rela Gigit Ular Besar untuk Selamatkan Diri

“Karena tubuhnya sangat mungil, mempelajari spesies ini sangat menantang tanpa menimbulkan risiko pada kehidupannya. Masih banyak yang belum kita pahami, termasuk tentang preferensi habitat dan populasi mereka. Ukurannya juga menyulitkan proses identifikasi, apalagi di Barbados terdapat spesies serupa seperti ular buta brahmana. Identifikasi hanya bisa dilakukan oleh ahli secara langsung,” jelasnya.

Namun, perilaku unik ular ini dalam berburu sudah diketahui. Mereka menjadikan semut dan rayap sebagai mangsa, hidup di dalam sarang rayap, dan menggunakan sekresi khusus untuk menghindari deteksi atau serangan dari rayap.

“Di Barbados dan sebagian besar wilayah Karibia, ada ketakutan umum terhadap ular. Sayangnya, ular balap endemik Barbados (Erythrolamprus perfuscus) sempat dinyatakan punah. Karena itu, penemuan kembali ular benang ini sangat penting untuk menegaskan pentingnya perlindungan terhadap spesies yang masih ada, terutama yang kecil, rapuh, dan tidak berbahaya,” pungkas Connor.

x|close