Sri Mulyani: Rp354,09 Miliar dari APBN Disalurkan untuk Yatim Piatu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Agu 2025, 08:59
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa hasil rekonstruksi efisiensi anggaran kementerian/lembaga tidak berubah dari rencana awal sebesar Rp306,69 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan bahwa hasil rekonstruksi efisiensi anggaran kementerian/lembaga tidak berubah dari rencana awal sebesar Rp306,69 triliun. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani melaporkan  sebanyak Rp354,09 miliar dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) disalurkan ke anak yatim piatu melalui Program Asistensi Rehabilitasi Sosial Anak Yatim Piatu (Atensi Yapi).

"Hingga 30 Juni 2025 tercatat sudah 134.718 orang menerima manfaat Program Atensi Yapi dengan nilai realisasi sebesar Rp354,09 miliar," ucapnya dalam Instagram @smindrawati, Rabu 13 Agustus 2025.

Bendahara Negara menjelaskan anggaran tersebut disalurkan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPB) kepada Kementerian Sosial (Kemensos), tepatnya Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial.

Program Atensi Yapi menjangkau anak-anak usia di bawah 18 tahun yang berstatus yatim, piatu, atau yatim piatu.

Baca juga: Sri Mulyani Lanjutkan Efisiensi Anggaran Tahun Depan, Ini 15 Pos Belanja yang Kena Pangkas

Baca juga: Sri Mulyani Ungkap Dana Abadi Pendidikan Tembus Rp154,1 Triliun

"Pemerintah hadir untuk mendukung kemampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan asupan nutrisi, vitamin dan gizi bagi anak," ungkapnya.

Dengan adanya bantuan sosial Atensi Yapi, diharapkan anak-anak dapat mencapai keberfungsian sosial individu, memenuhi kebutuhan dan hak dasar, melaksanakan tugas dan peranan sosial, mengatasi masalah dalam kehidupan, dan mampu mengembangkan potensi diri.

"Kita ingin mereka dapat mengembangkan potensi diri dan mewujudkan cita-citanya. APBN akan terus bekerja melindungi kelompok yang rentan," bebernya.

x|close