Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah mengkritik keras Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) karena telah membohongi Menteri PKP Maruarar Sirait.
Fahri menegaskan bahwa program rumah subsidi lewat fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) bukan merupakan tugas dari Kementerian PKP.
Ia pun menekankan FLPP tidak termasuk indikator kinerja utama atau KPI dari Kementerian PKP.
"Saya mohonlah Tapera ini, kayak Tapera ini kebanyakan ngebohongin Pak Menteri gitu loh, Tapera itu kan institusi di luar kita, kok kayak dia yang dominan, kayak FLPP segala-galanya loh. FLPP itu kan di luar kita," ucap Fahri di Kantor Kemenko Infra dikutip, Kamis 14 Agustus 2025.
Baca juga: Fahri Hamzah Ungkap Target 3 Juta Rumah Belum Tercapai di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo
Lebih lanjut, Fahri menjelaskan tugasnya dari Kementerian PKP hanyalah membantu BP Tapera agar Kementerian Keuangan mengeluarkan anggaran untuk program rumah bersubidi.
Namun, BP Tapera menganggap seolah-olah penyaluran rumah subsidi juga menjadi pekerjaan Kementerian PKP.
"Tapera itu menganggap seolah-olah ini pekerjaan Kementerian, itu bohong dia. Termasuk dia memakai mekanisme untuk ngasih kuota-kuota, itu kan nggak boleh sembarangan," bebernya.
Dalam kesempatan tersebut, Fahri juga mengaku target program 3 juta rumah di tahun pertama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto belum bisa tercapai.
Baca juga: Amnesti Hasto dan Tom Lembong, Fahri Hamzah: Prabowo Gunakan Hak Prerogatif Demi Kerukunan
Menurutnya tidak tercapainya pembangunan 3 juta rumah tersebut lantaran anggaran yang dimiliki belum mencukupi.
"Untuk tahun ini per budget kita belum. Itu yang saya tadi minta maaf. Untuk tahun ini belum," ucap Fahri.