"Rojali-Rohana" Bikin Nilai Belanja Konsumen Turun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Agu 2025, 20:33
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Pengunjung memilih sepatu di salah satu store di kawasan Bencoolen Mall, Kota Bengkulu, Bengkulu. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/agr/am. Ilustrasi - Pengunjung memilih sepatu di salah satu store di kawasan Bencoolen Mall, Kota Bengkulu, Bengkulu. ANTARA FOTO/Muhammad Izfaldi/agr/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Industri e-commerce di Indonesia masih mencatat pertumbuhan jumlah konsumen, namun rata-rata nilai belanja per orang justru menurun. Asosiasi E-commerce Indonesia (idEA) menyebut fenomena ini berkaitan dengan maraknya perilaku “rojali” (rombongan jarang beli) dan “rohana” (rombongan hanya nanya).

“Jumlah pengguna e-commerce terus bertambah, tetapi rata-rata belanja per konsumen menurun. Transaksi memang ramai, tapi nilainya mengecil karena banyak yang hanya sekadar lihat-lihat atau bertanya,” ujar Wakil Ketua Umum idEA, Budi Primawan, saat dihubungi dari Jakarta, Selasa. 19 Agustus 2025. 

Menurut Budi, rata-rata belanja bulanan konsumen turun sekitar 13 persen, dari Rp543.000 menjadi Rp470.000. Hal ini mencerminkan pola belanja yang lebih selektif di tengah kondisi ekonomi yang membuat masyarakat berhati-hati dalam membelanjakan uangnya.

Baca Juga: Sri Mulyani Rilis Aturan E-Commerce Pungut Pajak dari pedagang, Ini Ketentuannya

Ilustrasi E-commerce atau marketplace. <b>(Pixabay)</b> Ilustrasi E-commerce atau marketplace. (Pixabay)

Ia menambahkan, penurunan tersebut tidak hanya dipengaruhi kebijakan PPh Pasal 22 terhadap pedagang marketplace, melainkan juga daya beli masyarakat yang sedang tertekan. “Faktor utamanya ada pada kemampuan dan kemauan konsumen untuk berbelanja,” tegasnya.

Selain itu, sebagian konsumen kini beralih ke kanal lain seperti social commerce dan aplikasi pesan, membuat pola transaksi semakin tersebar. Meski begitu, idEA tetap optimistis momen belanja massal seperti Harbolnas dapat kembali mengangkat nilai transaksi.

Survei Jakpat pada 31 Juli 2025 mendukung tren ini. Sebanyak 95 persen responden mengaku berbelanja online pada paruh pertama tahun 2025, naik 4 persen dibanding periode sama tahun lalu. Namun, rata-rata pengeluaran bulanan justru menurun menjadi Rp470.516, turun sekitar 13 persen dari Rp543.250 pada semester pertama 2024. (Sumber : Antara)

 

x|close