Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran Pertamina sebagai badan usaha milik negara di sektor migas. Hal ini disampaikan menyusul terjadinya kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) di sejumlah stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) swasta, seperti Shell dan Vivo.
Pernyataan tersebut ia sampaikan sebagai respons atas kondisi kelangkaan BBM di SPBU milik dua perusahaan migas swasta tersebut dalam sepekan terakhir.
"Saya ingin mengatakan bahwa hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Jadi, Pertamina kita yang akan perkuat. Kita perkuat," ujar Bahlil di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 27 Agustus 2025.
Baca Juga: Bahlil Tegaskan Golkar Solid Dukung Prabowo-Gibran hingga 2029
Bahlil menyampaikan hal itu usai bertemu Presiden Prabowo Subianto. Ia menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut juga dibahas mengenai Pasal 33 UUD 1945 yang mengatur pemanfaatan sumber daya alam untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Kondisi ini, kata Bahlil, mempertegas peran Pertamina sebagai BUMN yang memiliki kewajiban untuk menjamin ketersediaan BBM di dalam negeri.
Meski demikian, Bahlil tidak memberikan penjelasan rinci mengenai penyebab kelangkaan BBM di SPBU swasta seperti Shell dan Vivo. Ia hanya menegaskan bahwa perusahaan swasta tersebut sudah mendapatkan tambahan kuota impor pada tahun ini.
"Saya ingin mengatakan bahwa semua perusahaan-perusahaan swasta itu telah mendapatkan kuota impor yang jumlahnya sama dengan 2024 ditambah dengan 10 persen," tegasnya.