Kerugian Akibat Demo di Indonesia Diperkirakan Capai Rp900 Miliar, Jawa Timur Paling Terdampak

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Sep 2025, 12:50
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Petugas PT Jasa Marga mulai membenahi Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta, Selasa (2/9/2025), yang dibakar massa saat aksi unjuk rasa beberapa hari sebelumnya. Petugas PT Jasa Marga mulai membenahi Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta, Selasa (2/9/2025), yang dibakar massa saat aksi unjuk rasa beberapa hari sebelumnya. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pekerjaan Umum (PU), Dody Hanggodo, menyampaikan bahwa nilai kerugian akibat aksi unjuk rasa yang meluas di berbagai daerah di Indonesia mencapai angka mendekati Rp900 miliar. Provinsi Jawa Timur disebut sebagai wilayah dengan dampak kerusakan terbesar. 

"Biayanya total seluruh Indonesia, kemarin kami hitung, hampir sekitar Rp900 miliar," ujar Dody saat melakukan peninjauan di Gerbang Tol Pejompongan, Jakarta, Selasa, 2 September 2025.

Dody menjelaskan bahwa estimasi tersebut meliputi kerusakan terhadap sejumlah fasilitas publik di berbagai wilayah, seperti gedung DPRD yang dibakar, gerbang tol, halte, dan lainnya. 

Menurutnya, Jawa Timur mengalami kerugian paling besar, mengingat sejumlah aset penting seperti Gedung Negara Grahadi, yang merupakan bangunan cagar budaya, serta Kantor DPRD Kota Kediri menjadi sasaran perusakan massa. 

Selain itu, ia juga menyinggung kejadian serupa di Makassar, Sulawesi Selatan, terutama terkait pembakaran Kantor DPRD Makassar yang terjadi pada Jumat, 29 Agustus 2025 hingga Sabtu, 30 Agustus 2025 dini hari. 

"Kira-kira yang paling besar itu Jawa Timur dan Makassar," lanjutnya. 

Sebagai tindak lanjut, Kementerian PU telah menyiapkan anggaran darurat untuk mendukung proses perbaikan infrastruktur yang rusak akibat demonstrasi. Dana ini, kata Dody, tidak akan mengganggu pelaksanaan program prioritas pemerintah.

 

"Kami menggunakan anggaran darurat dan anggaran yang ada di kami, pokoknya ini benar-benar kondisi tanggap darurat bagi kami. Arahannya Pak Presiden (Prabowo Subianto), ini kondisi tanggap darurat bagi PU," kata Dody. 

Gelombang protes yang menyebar di berbagai kota ini terjadi setelah peristiwa meninggalnya Affan Kurniawan saat mengikuti demonstrasi di Jakarta pada Kamis, 28 Agustus 2025. Menanggapi situasi tersebut, Presiden Prabowo Subianto mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan mempercayakan penanganan masalah kepada pemerintah. 

Beberapa wilayah seperti Jakarta, Jawa Timur, dan Makassar mengalami kerusakan parah pada berbagai fasilitas umum, termasuk gerbang tol, halte, gedung pemerintahan, serta bangunan bersejarah yang menjadi sasaran amuk massa. 

(Sumber: Antara)

 

 

x|close