Airlangga: Indonesia Tawarkan Investasi Giant Sea Wall ke China hingga Jepang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Sep 2025, 17:02
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Kamis, 4 September 2025. Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie (kiri) dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kanan) saat ditemui di Menara Kadin, Jakarta, Kamis, 4 September 2025. (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pemerintah Indonesia membuka peluang investasi dalam pembangunan Tanggul Laut Raksasa atau Giant Sea Wall. Tawaran kerja sama ini ditujukan ke sejumlah negara, termasuk China, Jepang, Korea Selatan, hingga negara-negara Eropa.

“Jadi Giant Sea Wall itu menjadi program besar Pak Presiden, program unggulan, program andalan yang diharapkan bisa menyelamatkan masyarakat di pesisir terhadap perubahan cuaca, climate change,” kata Airlangga usai menghadiri diskusi bersama Kadin Indonesia di Jakarta, Kamis, 4 September 2025.

Ia menjelaskan pembangunan Giant Sea Wall akan dilakukan melalui beberapa fase, yang kemudian ditawarkan untuk kerja sama pendanaan dengan mitra internasional. Skema pembiayaan difokuskan pada Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

Baca Juga: Kasus Penemuan Lima Jenazah di Indramayu Resmi Masuk Tahap Penyidikan

“Fase-fase itu tentunya salah satu nanti akan ditawarkan ke beberapa negara termasuk China. Negara lain sudah juga ditawarkan seperti Korea (Korsel), Jepang, negara Eropa,” jelas Airlangga.

Sebagai informasi, Presiden RI Prabowo menghadiri undangan khusus Presiden China Xi Jinping di Beijing pada peringatan 80 tahun Hari Kemenangan, Rabu, 3 September 2025. Dalam kesempatan itu, keduanya membahas peluang kerja sama infrastruktur strategis, termasuk proyek Giant Sea Wall.

Adapun proyek ini diperkirakan menelan biaya sekitar 80 miliar dolar AS atau Rp1,31 kuadriliun (kurs Rp16.430 per dolar AS).

Selain itu, pada Senin, 25 Agustus 2025, Presiden Prabowo telah mengumumkan pembentukan Badan Otorita Pengelola Pantura yang bertugas merancang, membangun, sekaligus mengelola proyek tanggul laut utara Jawa. Badan ini diharapkan mempercepat penanganan rob serta melindungi jutaan warga yang tinggal di pesisir pantai utara Jawa.

Baca Juga: Pramono Paparkan APBD DKI Jakarta 2026 dan Transformasi PAM JAYA di Rapat Paripurna DPRD

(Sumber: Antara)

x|close