Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, yang akrab disapa Ara, mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp375,32 miliar untuk pembangunan 796 unit rumah susun (Rusun) pada tahun 2026.
"Kementerian PKP siap melaksanakan beberapa program strategis pada tahun 2026, antara lain pembangunan rumah susun dengan anggaran Rp375,32 miliar untuk pembangunan 796 unit atau 21 tower," ujar Ara di Jakarta, Kamis, 4 September 2025.
Selain itu, pembangunan rumah khusus mendapat anggaran Rp249,43 miliar untuk 654 unit, termasuk program penanganan pascabencana dan penyediaan cadangan Panel Rumah Instan Sederhana Sehat (RISHA). Anggaran ini naik 8,55 persen dibandingkan 2025.
Ara juga menjelaskan bahwa dana dialokasikan untuk bantuan Prasarana, Sarana, dan Utilitas Umum (PSU) rumah umum, dengan nilai Rp29,08 miliar untuk 2.007 unit yang tersebar di kawasan pesisir, perkotaan, dan perdesaan.
"Anggaran ini meningkat 40,78 persen dibanding 2025," tambahnya.
Sementara itu, untuk Penanganan Permukiman Kumuh dan Sanitasi, alokasi mencapai Rp155,85 miliar dengan target 225 hektare di 15 lokasi dan pemenuhan sanitasi untuk 3.000 unit. "Anggaran ini meningkat 77,82 persen dibandingkan tahun sebelumnya," jelas Ara.
Baca Juga: Menteri Perumahan Serahkan Rumah Subsidi untuk Keluarga Affan Kurniawan di Bogor
Alokasi terakhir diperuntukkan bagi dukungan manajemen sebesar Rp981,90 miliar, yang mencakup gaji dan tunjangan 3.791 pegawai, operasional 60 satuan kerja (satker), serta evaluasi kebijakan publik dan program.
Ara menekankan bahwa seluruh program ini disusun sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, yang disampaikan dalam pidato pengantar Nota Keuangan RAPBN 2026.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri PKP melaporkan realisasi anggaran Kementerian PKP hingga 29 Agustus 2025 sebesar Rp1,345 triliun atau 28,42 persen.
Ara menambahkan bahwa pada bulan ini, Kementerian PKP berencana meluncurkan 25 ribu rumah subsidi, "yang direncanakan akan diresmikan langsung oleh Presiden." Selain itu, pada November mendatang, akan digelar akad massal 50 ribu rumah subsidi, yang "juga dijadwalkan dihadiri Presiden bersama pimpinan dan anggota Komisi V DPR RI."
(Sumber: Antara)