Ntvnews.id, Jakarta - PT Gudang Garam Tbk mencatat penurunan kinerja keuangan pada semester I 2025, di tengah kabar pemutusan hubungan kerja (PHK) massal.
Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2025 yang dikutip pada Senin 8 September2025, laba bersih perusahaan rokok tersebut hanya mencapai Rp117,16 miliar.
Angka itu merosot 87,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp925,51 miliar.
Pendapatan Gudang Garam juga turun 11,29 persen menjadi Rp44,36 triliun hingga akhir Juni 2025, dari sebelumnya Rp50,01 triliun pada semester I 2024.
Baca juga: Respons Airlangga Soal Ramai Isu PHK di Gudang Garam
Biaya pokok pendapatan ikut menurun menjadi Rp40,58 triliun di akhir Juni 2025 dari sebelumnya tercatat mencapai Rp44,95 triliun di periode yang sama tahun lalu.
Total liabilitas perusahaan tercatat sebesar Rp18,72 triliun pada semester I 2025, lebih rendah dibanding Rp23,92 triliun di periode yang sama tahun sebelumnya.
Sementara itu, ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp61,07 triliun disemester I 2025, turun dibanding periode yang sama tahun lalu Rp61,91 triliun.
Seperti diketahui, Kabar mengejutkan datang dari PT Gudang Garam Tbk, salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia. Perusahaan rokok disebut melakukan PHK massal terhadap para karyawannya.
Baca juga: Gudang Garam Dikabarkan PHK Massal, KSPI Minta Pemerintah Diminta Turun Tangan
Isu tersebut mencuat setelah sebuah unggahan di platform media sosial Instagram dan ramai diperbincangkan publik.
Akun bernama yusufmuhammad menulis keprihatinan soal kabar PHK tersebut.
“Sedih juga melihat PHK massal pegawai PT Gudang Garam. Dunia kerja sedang tidak baik-baik saja,” tulis akun tersebut, disertai emoji bunga dan tangisan.