Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa merepons aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada akhir Agustus 2025 lalu.
Menurutnya, gelombang unjuk rasa tersebut tidak lepas dari tekanan ekonomi yang berkepanjangan akibat kesalahan kebijakan fiskal dan moneter.
"Kemarin demo itu, itu karena tekanan berkepanjangan di ekonomi, karena kesalahan kebijakan fiskal dan monetar sendiri yang sebetulnya kita kuasai," ucap Purbaya dalam rapat perdana dengan Komisi XI DPR RI, Rabu 10 September 2025.
Lebih lanjut, Purbaya juga menyoroti fungsi pengawasan DPR terhadap pemerintah.
Baca juga: DPR ke Menkeu Purbaya: Boleh Gaya Bicara 'Koboi', Asal Ada Isinya
Baca juga: Menkeu Purbaya: Kesejahteraan Rakyat Meningkat Selama 10 Bulan Pemerintahan Prabowo
Ia mempertanyakan mengapa kesalahan kebijakan tidak pernah dikritisi saat rapat-rapat dengan menteri keuangan sebelumnya.
"Yang jadi pertanyaan saya kan, di sini Komisi XI rapatnya dengan Menteri Keuangan berapa ratus hari dalam setahun. Kenapa tidak pernah mempertanyakan itu," bebernya.
Kendati demikian,Purbaya mengaku dalam waktu dekat akan memperbaiki itu utamanya dalam hal percepatan belanja. Serta menempatkan sejumlah uang dari bank sentral ke perbankan akan sistem perekonomian berjalan.
Menurutnya, belanja negara yang lambat sering menjadi penghambat pemulihan ekonomi.
"Paling bagus percepatan. Percepat belanjakan, belanjanya cepat-cepat. Tapi yang kita tahu, itu nggak semudah membalik tangan," tandasnya.