Ntvnews.id, Jakarta - Perombakan kabinet yang baru saja dilakukan Presiden masih menuai berbagai respons pro dan kontra dari masyarakat.
Peneliti Continuum Data Indonesia Wahyu Tri Utomo mengungkapkan bahwa sebanyak 64 persen netizen bersikap pesimis terhadap dampak reshuffle.
"64 persen itu pesimis dengan reshuffle ini akan membuat banyak perubahan gitu ya, karena tadi mereka masih merasa bahwa ada beberapa pihak yang seharusnya juga ikut di reshuffle tapi juga belum di reshuffle," ucap Wahyu dalam Diskusi Publik Sentimen Publik terhadap Reshuffle Kabinet, Kamis 11 September 2025.
Adapun sentimen negati yang tinggi terhadap reshuffle ini lebih mengarah pada kepentingan politik.
Baca juga: Gibran: Reshuffle Sudah Dihitung Matang oleh Presiden dari Sisi Kinerja
Selain itu, mereka menyorot posisi lain yang dinilai juga harus diganti namun belum diganti seperti menteri HAM hingga Kapolri.
Selain itu, statment menteri keuangan yang baru Purbaya Yudhi Sadewa membuat suasana makin gundah.
"Bahkan beberapa netizen berkelar baru kali ini ada menteri baru dilantik sudah diprediksi bakal kena reshuffle," bebernya.
lanjut kata Wahyu, sebagian netizen juga menyuarakan kekhawatiran bahwa reshuffle hanya akan menjadi kelanjutan praktik bagi-bagi jabatan semata.
Namun demikian, ada pula sentimen positif sekitar 35 persen netizen memberikan apresiasi terhadap reshuffle.
Menurut mereka, sejumlah menteri yang diganti memang dinilai kurang performa dan layak diganti.
"Sentimen posisif ini berubah apresiasi terhadap apa namanya reshuffle ini karena di nilai orang-orang atau maaf, tokoh-tokoh yang di nilai reshuffle ini beberapa dari mereka adalah memang pantas," bebernya.
Baca juga: Istana Tegaskan Reshuffle Bukan untuk Singkirkan Menteri Jokowi
Dalam hal ini, netizen mengapresiasi Presiden Prabowo Subianto sudah mencopot pejabat yang dinilai terindikasi bermasalah hingga upaya pembersihan dari pengaruh oligarki sebelumnya seperti Budi Arie yang dihubungkan dengan kasus judol.
Adapun periode pengumpulan data pada tanggal 8 hingga 9 September 2025, mencatat 44.404 perbincangan yang tersebar di berbagai platform media sosial.