Purbaya Jelaskan Skema Rp200 Triliun: Hanya Geser Dana, Bukan Pinjaman

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Sep 2025, 18:45
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan Purbaya Budhi Sadewa Menteri Keuangan Purbaya Budhi Sadewa (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa dana Rp200 triliun yang dipindahkan pemerintah ke Himbara bukan berasal dari pinjaman maupun SILPA, melainkan sekadar penggeseran dana dari bank sentral ke bank umum. Hal ini, kata Purbaya, bertujuan agar dana tersebut bisa diakses langsung oleh sektor perbankan dan perekonomian.

"Eggak ada urusan, pokoknya uang saya di bank saya geser, dari BI geser. Jadi bukan dipinjemin. Saya taruh saja, saya pindahin uangnya. Seperti Anda punya uang di bank A dan bank B, Anda pindahin uangnya dari bank B ke bank A. Uang Anda tetap kan, bentuknya sama ya, tabungan, apa. Jadi nggak masalah, cuma pindah saja,” jelas Purbaya di Kompleks Istana Kepresidenan, Selasa, 16 September 2025.

Menurutnya, perbedaan utama antara dana yang ditempatkan di bank sentral dan di bank umum terletak pada aksesibilitasnya terhadap perekonomian.

"Cuma karakteristiknya beda. Kalau bank sentral, nggak bisa diakses oleh perekonomian dan perbankan. Kalau di bank biasa, bisa diakses dan bisa menyebar dan bisa memberi stimulus ke perekonomian. Itu utamanya,” katanya.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Sindir Direksi Bank: Malas Salurkan Kredit, Sabtu-Minggu Main Golf

Purbaya menegaskan banyak pihak yang salah paham terhadap kebijakan ini, seolah-olah dana tersebut digunakan langsung untuk pembangunan tertentu.

"Jadi banyak yang salah mengerti. Seolah-olah saya memakai SAL untuk membangun atau uangnya saya ambil untuk pembangunan tertentu. Tidak. Saya hanya memaksa perbankan berpikir secara profesional,” tegasnya.

Ia menambahkan, mekanisme ini bertujuan agar perbankan tidak hanya bersantai menyimpan uang di bank sentral atau obligasi, tetapi benar-benar menyalurkannya ke sektor produktif.

Baca Juga: Menkeu Purbaya Turunkan Bunga Pinjaman Koperasi Merah Putih Jadi 2 Persen

"Jadi saya memaksa market mechanism berjalan dengan memberi uang tambahan ke mereka. Jangan santai-santai saja, taruh uang di bank sentral, di obligasi, nggak ngapain-ngapain, enak banget. Jadi sekarang mereka mesti berpikir sesuai dengan fungsi mereka. Fungsi untuk apa perbankan dibuat,” ujarnya.

Ketika ditanya siapa yang paling pusing dengan kebijakan ini, Purbaya menjawab singkat.

"Saya pikir semuanya pusing,” katanya.

Dengan strategi ini, pemerintah berharap dana Rp200 triliun tersebut dapat menjadi stimulus signifikan yang mendorong perbankan lebih aktif menyalurkan kredit kepada masyarakat dan sektor riil.

x|close