Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Transmigrasi (Mentrans) Iftitah Sulaiman menegaskan pentingnya pengawasan anggaran yang ketat untuk mencegah kebocoran anggaran.
Hal tersebut diungkapkan Mentrans dalam rapat koordinasi pengawasan Inspektorat Jenderal Kementerian Transmigrasi, Kamis 18 September 2025.
Mentrans mengungkapkan bahwa pengawasan yang baik tidak diukur dari banyaknya temuan masalah, tetapi dari bagaimana potensi penyimpangan bisa dicegah sejak awal.
"Tugas dari Inspektorat Jenderal itu kesuksesannya bukan pada seberapa banyak ditemukan masalah. Jusru jika dimungkinkan jangan ada masalah terkait dengan anggaran," ucap Iftitah.
Dalam hal ini, Kementrans menggandeng Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) agar kebocoran anggaran bisa dicegah dengan sebaik-baiknya.
Selain aspek pengawasan, Iftitah menekankan pentingnya sinergi antar unit kerja agar tidak terjadi tumpang tindih.
"Sinergi dan kolaborasi di antara masing-masing unit kerja, sehingga jangan sampai ada yang hasilnya itu sama. Outputnya sama tetapi mata anggarannya berbeda, sehingga nanti bisa mubazir nah ini juga kita terus menerus kita lakukan," ungkapnya.
Sebagai kementerian baru yang dibentuk Presiden Prabowo Subianto, Iftitah mengaku masih banyak tantangan.
Oleh karena itu, Kementrans menjalin kerja sama dengan BPK, BPKP dan aparat penegak hukum seperti kepolisian, dan kejaksaan untuk memperkuat kapasitas dan akuntabilitas kelembagaan.
Dalam kesempatan tersebut, Mentrans juga mengingatkan bahwa setiap anggaran harus memiliki makna nyata bagi masyarakat.
Baca juga: Perjuangan Warga Selaparang Dapatkan Air Bersih Jadi Sorotan Mentrans Iftitah
Ia mencontohkan pembangunan lebih dari 940 unit toilet di sekolah-sekolah kawasan transmigrasi di samping renovasi fasilitas pendidikan.
"Karena masalah pendidikan pembangunan manusia ini juga menjadi perhatian bapak presiden, kemudian kami menekankan bahwa pendidikan karakter dimulai dari toilet," beber Iftitah.
"Maknanya kalau misalkan kita terbiasa untuk membersihkan toilet, ya itu akan menumbuhkan tanggung jawab selain budaya bersih," tandasnya.