BRI Sebut Penempatan Dana Pemerintah Bukti Dukungan ke Stabilitas Keuangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Sep 2025, 19:15
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gedung Bank BRI Gedung Bank BRI (BRI)

Ntvnews.id, Jakarta - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyampaikan kebijakan penempatan dana pemerintah di himpunan bank milik negara (Himbara) termasuk ke BRI menjadi bukti nyata dukungan pemerintah kepada perbankan dalam menjaga stabilitas sistem keuangan.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi mengatakan, penempatan dana itu diharapkan dapat memperkuat likuiditas sekaligus mendorong akselerasi pembiayaan bagi segmen UMKM, yang merupakan fokus bisnis BRI serta mendukung program prioritas pemerintah.

BRI akan memastikan pembiayaan terus mengalir ke sektor riil, khususnya UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia termasuk program prioritas Pemerintah.

BRI akan menyalurkan pembiayaan secara prudent dengan penerapan manajemen risiko yang kuat, katanya, menegaskan.

“Fokus kami adalah menyalurkan pembiayaan kepada segmen UMKM dan program prioritas pemerintah yang memiliki dampak langsung terhadap penciptaan lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi,”ucap Hery,Jumat 19 September 2025.

Baca juga: Goldman Sachs Naikkan Target Harga BBRI, Penempatan Dana Rp200 Triliun Jadi Katalis

Hery menyampaikan pihaknya optimistis dapat memperluas akses pembiayaan hingga ke pelosok negeri sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Pemerintah melalui Kementerian Keuangan telah menempatkan dana dengan total Rp200 triliun kepada lima bank milik negara dengan tujuan meningkatkan likuiditas di sistem perbankan dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Adapun BRI, Mandiri dan BNI masing-masing mendapatkan Rp55 triliun. Sementara BTN mendapatkan Rp25 triliun dan BSI Rp10 triliun.

Pada akhir triwulan II 2025, penyaluran kredit BRI tumbuh 6,0 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp1.416,6 triliun. 

Dari total kredit yang disalurkan tersebut, penyaluran kredit UMKM tercatat mencapai Rp1.137,84 triliun atau setara 80,32 persen dari total portofolio pembiayaan BRI.

Dalam mendorong ekonomi grassroot, BRI juga terus memberdayakan segmen mikro melalui Holding Ultra Mikro (UMi) bersama Pegadaian dan Permodalan Nasional Madani (PNM).

Holding UMi, menurut Hery, telah memberikan dampak positif dalam mendorong percepatan inklusi keuangan nasional dengan menjangkau 34,7 juta debitur aktif, serta melayani simpanan mikro sebanyak 126 juta rekening.

Selain itu, BRI juga terus menjalankan berbagai program pemberdayaan yang menyentuh masyarakat dan UMKM di mana BRI telah membina 4.625 Desa BRILian dan mengembangkan 41.217 klaster usaha melalui program KlasterkuHidupku.

Lebih dari 12,9 juta pelaku UMKM juga telah memanfaatkan platform digital LinkUMKM untuk memperluas pasar dan mempercepat proses naik kelas.

Baca juga: Sambut HUT Ke-130, BRI Jaring Karya Jurnalistik Inspiratif Melalui News Fest 2025

BRI mengatakan perseroannya juga mendukung pelaksanaan berbagai program prioritas pemerintah yang menyasar perekonomian kerakyatan secara langsung, salah satunya dukungan terhadap program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDMP).

Sepanjang periode Januari hingga Agustus 2025, BRI telah menyalurkan KUR sebesar Rp114,28 triliun kepada 2,5 juta debitur UMKM, termasuk UMKM yang menjadi supplier dalam program Makan Bergizi Gratis di berbagai wilayah.

Penyaluran KUR BRI ini setara dengan 65,31 persen dari total alokasi KUR BRI tahun 2025 sebesar Rp175 triliun.

Terkait dengan program 3 juta rumah, BRI telah menyalurkan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) kepada 103.807 masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di seluruh Indonesia per Agustus 2025 dengan nilai penyaluran kredit mencapai Rp14,21 triliun. (Sumber:Antara)

x|close