Presiden Prabowo Siapkan 330 Ribu Smart Board untuk Sekolah di Seluruh Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 20 Sep 2025, 13:20
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada transformasi digital. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada transformasi digital. (Ntvnews.id-Muslimin Trisyuliono)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Muhammad Qodari menegaskan bahwa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto menaruh perhatian besar pada transformasi digital.

Adapun salah satu langkah yang ditempuh adalah pengadaan 330 ribu smart board untuk sekolah di seluruh Indonesia.

Qodari menjelaskan, digitalisasi menjadi kebutuhan mendesak karena Indonesia merupakan negara yang sangat luas. Oleh karena itu, teknologi diperlukan untuk pemerataan pendidikan dan komunikasi. 

"Indonesia harus siap untuk transisi kepada dunia digital. Kalau kita gagal transisi ke dunia digital, kita susah untuk menjadi bangsa yang maju," ucap Qodari di Jakarta, Sabtu 20 September 2025.

Baca juga: DPR Awasi Anggaran Smartboard Sekolah Rp2 Triliun

Baca juga: Qodari Tegaskan KSP dan BKP Akan Perkuat Komunikasi Program Pemerintah

"Bukti dari keberpihakan dan komitmen Pak Prabowo kepada dunia digital itu, khususnya dalam dunia pendidikan adalah pengadaan 330 ribu smart board ke sekolah-sekolah," sambungnya.

Lanjut kata Qodari, smart board tersebut akan membantu sekolah-sekolah di berbagai daerah, termasuk pelosok untuk mendapatkan akses konten dan materi pembelajaran dari guru berkualitas. 

Dalam kesempatan tersebut, ia menyebut bahwa Indonesia memiliki sekitar 450 ribu sekolah. Sehingga masih ada tantangan jaringan internet dan listrik di sejumlah daerah.

Pemerintah pun menyiapkan solusi teknis melalui Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

"Yang sudah tersedia atau jaringan-jaringan yang menggunakan teknologi baru akan coba dioptimalkan. Tetapi yang belum sebetulnya bagaimana jaringan digital ini bisa merata di seluruh Indonesia," tandasnya.

x|close