Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan penandatanganan perjanjian kemitraan ekonomi komprehensif (CEPA) dengan Kanada dan Uni Eropa perkuat posisi perdagangan Indonesia di tengah dinamika geopolitik dan ekonomi dunia.
"Penyelesaian IEU-CEPA dan penandatangan ICA-CEPA adalah titik tolak perjalanan kita untuk memperkuat posisi perdagangan Indonesia di kancah global terutama dalam kondisi geopolitik dan perdagangan dunia saat ini," ucap Mendag di Jakarta, Senin 29 September 2025.
Mendag busan menjelaskan, total perdagangan Indonesia–Uni Eropa mencapai sekitar 30 miliar dolar AS pada tahun lalu.
Ia pun berharap perjanjian tersebut diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor Indonesia ke pasar Eropa.
Baca juga: Mendag: I-EU CEPA Jadi Tonggak Baru Kemitraan Indonesia-Uni Eropa
"Dengan IEU-CEPA mudah-mudahan akhir tahun atau awal tahun sudah bisa kita tandatangani. Kemudian kita implementasikan dan paling tidak kita komitmen kita dengan pelaku usaha bagaimana meningkatkan total trade, meningkatkan ekspor kita ke Uni Eropa," bebernya.
Sementara itu, penandatanganan ICA-CEPA di Ottawa, Kanada merupakan tonggak bersejarah karena menjadi perjanjian dagang komprehensif pertama Indonesia dengan negara di kawasan Amerika Utara.
Sebelumnya, Mendag Budi Santoso menandatangani Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (ICA- CEPA) pada Rabu 24 September 2025 di Ottawa, Kanada.
Penandatanganan dilakukan bersama Menteri Perdagangan Internasional Kanada, Maninder Sidhu dan disaksikan Presiden RI Prabowo Subianto serta Perdana Menteri Kanada Mark Carney.
Baca juga: Mendag Terbitkan Aturan Baru Impor Ubi Kayu dan Etanol
Melalui Indonesia-Canada CEPA, lebih dari 90 persen atau sekitar 6.573 pos tarif Indonesia mendapat preferensi di pasar Kanada.