Bahlil Sebut Divestasi 12 Persen Saham Freeport Rampung

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 9 Okt 2025, 09:30
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati (kanan) memberi keterangan usai menghadiri Peluncuran Logo Baru BPH Migas di Jakarta, Kamis 2 Oktober 2025. ANTARA/Putu Indah Savitri/am. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia (tengah) bersama Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati (kanan) memberi keterangan usai menghadiri Peluncuran Logo Baru BPH Migas di Jakarta, Kamis 2 Oktober 2025. ANTARA/Putu Indah Savitri/am. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memastikan bahwa proses negosiasi terkait divestasi atau pelepasan saham sebesar 12 persen milik Freeport untuk Indonesia telah mencapai tahap final.

“Negosiasi tambahan Freeport sudah saya nyatakan final, sudah penambahan 12 persen,” ujar Bahlil saat ditemui di Jakarta, Selasa, 7 Oktober 2025.

Divestasi tersebut merupakan bagian dari persyaratan yang harus dipenuhi Freeport untuk memperoleh perpanjangan Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) Operasi Produksi yang masa berlakunya akan habis pada tahun 2041.

Berdasarkan Pasal 195B ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2024 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara, perpanjangan IUPK dapat diberikan apabila perusahaan memenuhi sejumlah ketentuan, salah satunya melakukan perjanjian jual beli saham baru yang tidak terdilusi minimal 10 persen dari total kepemilikan saham kepada BUMN.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia: Kemandirian Energi Indonesia Capai 80 persen pada 2029

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia mendengarkan penjelasan dari salah satu pimpinan tambang bawah tanah soal upaya penyelamatan tujuh pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura, Mimika, Papua Te <b>(ANTARA)</b> Presiden Direktur PT Freeport Indonesia mendengarkan penjelasan dari salah satu pimpinan tambang bawah tanah soal upaya penyelamatan tujuh pekerja yang masih terjebak di area tambang bawah tanah Grasberg Block Cave (GBC) Tembagapura, Mimika, Papua Te (ANTARA)

Dengan selesainya negosiasi tersebut, kepemilikan saham pemerintah di PT Freeport Indonesia (PTFI) akan meningkat dari 51 persen menjadi 63 persen.

“Per kapannya nanti kita lihat. Sekarang kan tambang yang ada sampai dengan 2041. Tanggal berapanya lagi dibicarakan sekarang,” jelas Bahlil.

Sebelumnya, CEO Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara Indonesia (Danantara Indonesia), Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa Freeport telah sepakat melepas 12 persen saham kepada Indonesia tanpa dipungut biaya.

Menurut Rosan, awalnya pemerintah menargetkan pelepasan saham sebesar 10 persen, namun melalui proses negosiasi yang intensif, kesepakatan yang dicapai bahkan melebihi target tersebut, yakni sebesar 12 persen.

Selain menyetujui penambahan saham, Rosan juga menuturkan bahwa Freeport berkomitmen untuk membangun dua universitas dan dua rumah sakit di sekitar area operasionalnya sebagai bentuk kontribusi terhadap peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan di wilayah tersebut.

Ketika ditanya mengenai keberhasilan pemerintah mendapatkan tambahan saham tanpa biaya, Rosan menyebut bahwa hal itu merupakan hasil dari kemampuan negosiasi yang baik.

“Itu art of negotiation,” kata Rosan.

(Sumber : Antara)

x|close