Danantara Dorong BUMN dan Anak Usaha Gelar IPO di Pasar Modal Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Okt 2025, 15:46
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir ​​​​dalam acara Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/10/2025). Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia Pandu Sjahrir ​​​​dalam acara Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (17/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara Indonesia) terus mendorong perusahaan BUMN dan anak usahanya untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham (IPO) di pasar modal Indonesia, sebagai langkah memperkuat ekosistem investasi nasional.

Chief Investment Officer (CIO) Danantara Indonesia, Pandu Sjahrir, mengatakan bahwa pihaknya siap berkontribusi dalam pengembangan pasar modal, baik dari sisi penawaran (supply) maupun permintaan (demand).

“Dari sisi supply, memang kita ingin perusahaan-perusahaan yang ada dalam Danantara yang siap untuk masuk menjadi emiten yang baik di bursa,” ujar Pandu dalam Opening Ceremony dan Seminar Utama Capital Market Summit & Expo (CMSE) 2025 di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat, 17 Oktober 2025.

Baca Juga: Danantara Indonesia Segera Investasi di Pasar Saham Domestik, Fokus 80 Persen Dana di Dalam Negeri

Saat ini terdapat sekitar 24 perusahaan BUMN dan anak usahanya yang sudah tercatat di pasar modal Indonesia dari total 966 perusahaan. Di BEI, kelompok saham-saham BUMN yang tergabung dalam indeks IDXBUMN20 tercatat melemah 2,94 poin atau 0,84 persen ke posisi 354,48 pada perdagangan.

Dalam kesempatan yang sama, Pandu memastikan Danantara Indonesia akan segera mengalokasikan investasinya ke pasar saham dalam negeri. Ia menyebut, Danantara baru memulai alokasi dana ke berbagai instrumen investasi, baik di dalam maupun luar negeri.

“Kami sekarang baru mulai melakukan investasi, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Kami akan berinvestasi sebagian besar untuk tahun ini sebesar 80 persen di dalam negeri,” ujarnya.

Sepanjang tahun 2025, Bursa Efek Indonesia mencatat sebanyak 23 perusahaan telah melaksanakan IPO, sementara 11 perusahaan lainnya masih dalam pipeline untuk melangsungkan penawaran umum perdana saham.

Baca Juga: KLH: Perusahaan di Cikande Wajib Tanggung Biaya Dekontaminasi Cesium-137

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close