Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia menargetkan agar hasil negosiasi dengan Amerika Serikat dapat menurunkan tarif impor minyak sawit menjadi 0 persen, mengikuti jejak keberhasilan Malaysia yang telah memperoleh kesepakatan serupa.
“Ini (negosiasi tarif sawit) masih dalam proses. Mudah-mudahan dalam diskusi-diskusi, paling tidak kita bisa sama dengan Malaysia,” ujar Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian, Putu Juli Ardika, saat ditemui di sela pembukaan Pameran Industri Agro di Kantor Kemenperin, Jakarta, Rabu.
Putu menjelaskan, pernyataannya menanggapi capaian Malaysia yang berhasil menekan tarif impor produk-produk mereka ke Amerika Serikat dari 25 persen menjadi 19 persen, melalui kesepakatan tarif resiprokal yang baru disepakati kedua negara. Dalam kesepakatan tersebut, sejumlah produk unggulan Malaysia — termasuk minyak sawit, produk karet, hasil olahan kayu, komponen penerbangan, dan produk farmasi — bahkan memperoleh pembebasan tarif menjadi 0 persen.
Baca Juga: Kejagung Geledah Kantor Bea Cukai, Terkait Kasus Dugaan Korupsi Limbah Sawit
Dengan hasil negosiasi serupa, Indonesia berharap dapat menikmati perlakuan yang sama dari Amerika Serikat. Menurut Putu, penetapan tarif 0 persen terhadap minyak sawit Indonesia akan membuat posisi produk nasional lebih kompetitif di pasar Negeri Paman Sam.
“Kalau kita bisa sama dengan Malaysia (tarif 0 persen), kita akan di flying field yang sama untuk melakukan ekspor (ke AS),” kata Putu.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Selasa (30/9) menyampaikan bahwa pemerintah masih melanjutkan negosiasi terkait keputusan akhir mengenai tarif impor yang diberlakukan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam perundingan tersebut, Indonesia menargetkan agar beberapa komoditas unggulan dapat terbebas dari tarif 19 persen yang kini diterapkan oleh AS.
Airlangga menuturkan, sejumlah produk prioritas yang diperjuangkan meliputi kelapa sawit, karet, dan kakao. Ia juga menegaskan bahwa pemerintah akan segera melakukan komunikasi lanjutan dengan Kantor Perwakilan Dagang Amerika Serikat (United States Trade Representative/USTR) untuk memperoleh kepastian mengenai kelanjutan proses negosiasi.
(Sumber : Antara)
Pelaksana tugas Direktur Jenderal Industri Agro Kemenperin Putu Juli Ardika memberi keterangan ketika ditemui di sela pembukaan Pameran Industri Agro yang digelar di Kantor Kementerian Perindustrian Jakarta, Rabu 29 Oktober 2025. (ANTARA/Putu Indah Savitri) (Antara)