Mendag: Perundingan Tarif Resiprokal dengan AS Ditargetkan Rampung Bulan Ini

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Nov 2025, 16:16
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Perdagangan (Mendag) Budi santoso ditemui usai cara CEO Insight di Jakarta, Selasa 4 November 2025. ANTARA/Muzdaffar Fauzan Menteri Perdagangan (Mendag) Budi santoso ditemui usai cara CEO Insight di Jakarta, Selasa 4 November 2025. ANTARA/Muzdaffar Fauzan (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso menyampaikan bahwa pembahasan mengenai tarif resiprokal yang diterapkan Amerika Serikat (AS) terhadap sejumlah produk asal Indonesia ditargetkan selesai pada bulan November 2025.

"Ya, bulan ini, November," ujar Budi ketika ditemui di Jakarta, Selasa, 4 November 2025.

Menurut Mendag, proses negosiasi dengan pihak Amerika Serikat dilakukan secara hati-hati dengan mempertimbangkan posisi tawar Indonesia dalam perundingan tersebut. Ia menegaskan pemerintah berupaya agar produk-produk yang tidak diproduksi di AS namun diekspor dari Indonesia dapat memperoleh tarif resiprokal 0 persen.

"Kita ingin produk-produk kita yang tidak diproduksi oleh Amerika, tetapi diekspor ke sana yang mendapatkan 0 persen," katanya.

Budi menambahkan, pertemuan lanjutan dengan perwakilan Amerika Serikat dijadwalkan berlangsung pada pekan depan untuk melanjutkan proses perundingan.

Baca Juga: Mendag: Indonesia Dorong Penguatan Integrasi Ekonomi di KTT ASEAN ke-47

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa negosiasi tarif resiprokal dengan Amerika Serikat telah memasuki tahap finalisasi setelah memperoleh persetujuan dari Presiden Prabowo Subianto dan Presiden AS Donald Trump.

"Sekarang, finalisasi perjanjian dengan Amerika Serikat yang principle agreement-nya sudah disetujui oleh Bapak Presiden Prabowo dan Presiden Trump," ujar Airlangga pada Oktober lalu.

Airlangga menambahkan, saat ini penyusunan dokumen hukum atau legal drafting terkait kesepakatan tersebut sedang dikerjakan secara intensif dan diharapkan dapat segera diselesaikan.

Terkait jenis komoditas yang akan memperoleh pembebasan tarif, Airlangga menjelaskan bahwa kebijakan tersebut akan diterapkan pada produk-produk yang dapat ditanam di Indonesia, namun tidak bisa ditanam di Amerika Serikat.

"Begitu juga sebaliknya. Artinya, seperti kelapa sawit, kakao, coklat, itu mereka memberikan tarif nol," tuturnya.

Presiden Trump diketahui telah menurunkan tarif impor resiprokal terhadap Indonesia menjadi 19 persen, setelah sebelumnya ditetapkan sebesar 32 persen. Penurunan tarif tersebut merupakan hasil dari negosiasi melalui sambungan telepon antara Presiden Trump dan Presiden Prabowo.

(Sumber: Antara)

x|close