Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa merespons kritik media asing The Economist mengenai penempatan dana pemerintah sebesar Rp 276 triliun dari Bank Indonesia (BI) ke bank Himbara.
Bendahara Negara itu menyoroti artikel The Economist berjudul “Indonesia raids its rainy-day pot” dan menilai bahwa media tersebut tidak memahami tujuan dari kebijakan yang dijalankan pemerintah.
"Menurut The Economist, saya menghabiskan dana cadangan untuk situasi darurat sebesar Rp200 triliun,” ujar Purbaya dalam Pembukaan Rapimnas Kadin 2025 dikutip Rabu 3 Desember 2025.
Lebih lanjut, Purbaya menyebut kebijakan itu sebenarnya hanya memindahkan kas pemerintah dari Bank Indonesia ke bank Himbara.
Baca juga: Momen Purbaya Jajal Naik Moge Patwal: Berat, Enakan Motor Bebek
Baca juga: Purbaya Sindir Kadin di Depan Anindya: Kalau Rapimnas Ada Pemilihan Ketua Nggak?
“Mereka bilang saya salah. Saya bilang, dasar majalah bego. Harusnya mereka punya ekonom yang paham. Ternyata dugaan saya benar, mereka tidak sepintar saya,” beber
Purbaya menyebut dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito (deposit on call) atau tabungan yang berarti status kepemilikan uang tersebut masih sepenuhnya milik pemerintah. Purbaya menekankan uang tersebut tetap utuh.
"Uangnya masih uang saya. Jadi ini balik, ekonomi recover, uang gue masih utuh. Pinter juga saya katanya," tandasnya.
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis, 27 November 2025. (ANTARA/Imamatul Silfia) (Antara)