Utang Pemerintah Makin Menumpuk, Kini Tembus Rp8.444,87 Triliun per Juni 2024

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jul 2024, 12:35
Muslimin Trisyuliono
Penulis
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Rupiah (Antara) Ilustrasi Rupiah (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mencatat posisi utang pemerintah mencapai Rp8.444,87 triliun pada Juni 2024 atau menjelang berakhirnya kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Adapun posisi utang pemerintah pada Juni 2024 itu mengalami peningkatan dibanding bulan sebelumnya yang berada di posisi Rp Rp8.353,02 triliun.

"jumlah utang pemerintah per akhir Juni 2024 tercatat Rp8.444,87 triliun," tulis Buku APBN Kita Edisi Juli 2024, dikutip, Rabu (31/7/2024).

Kemenkeu merincikan utang pemerintah terdiri atas dua jenis, yakni berupa surat berharga negara (SBN) dan pinjaman.

Baca juga: Hadir di G20 Brasil, Sri Mulyani Usul Pengalihan Utang Negara Miskin ke Program Kesehatan

Mayoritas utang pemerintah masih didominasi oleh instrumen SBN yaitu 87,85 persen dan sisanya pinjaman 12,15 persen.

Adapun jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN sebesar Rp7.418,76 triliun, terdiri dari SBN Domestik sebesar Rp5.967,70 triliun yang berasal dari Surat Utang Negara sebesar Rp4.732,71 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp1.234,99 triliun.

Kemudian jumlah utang pemerintah dalam bentuk SBN valuta asing sebesar Rp1.451,07 triliun, terdiri dari Surat Utang Negara sebesar Rp1.091,63 triliun dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) sebesar Rp359,44 triliun.

Lalu utang pemerintah dalam bentuk pinjaman Rp1.026,11 triliun per Juni 2024 terdiri dari pinjaman dalam negeri sebesar Rp38,10 triliun dan pinjaman luar negeri Rp988,01 triliun.

Baca juga: Jokowi Wariskan Utang Jumbo ke Pemerintahan Selanjutnya, Ini Kata Menko Airlangga

Kemudian pinjaman luar negeri Rp988,01 triliun terdiri dari bilateral Rp263,72 triliun, multilateral Rp600,47 triliun, dan commercial banks Rp123,83 triliun.

"Pemerintah mengelola utang secara cermat dan terukur untuk mencapai portofolio utang yang optimal dan mendukung pengembangan pasar keuangan domestik," tandasnya.

Halaman

TERKINI

TikTok Resmi Ditutup di AS

Digital Minggu, 19 Jan 2025 | 15:51 WIB

TikTok: Layanan Kami Untuk Sementara Tak Tersedia di AS

Digital Minggu, 19 Jan 2025 | 11:56 WIB

CEO TikTok Ucapkan Terima Kasih kepada Trump

Digital Minggu, 19 Jan 2025 | 11:43 WIB

Larangan TikTok Ditunda, Trump Beri 90 Hari Perpanjangan Waktu

Keuangan Minggu, 19 Jan 2025 | 11:17 WIB

Airlangga Pede Pertumbuhan Ekonomi RI 5,2 Persen di 2025

Ekonomi Jumat, 17 Jan 2025 | 18:08 WIB

Saham China Terkait Aplikasi Xiaohongshu Melonjak

Keuangan Jumat, 17 Jan 2025 | 17:10 WIB
Load More
x|close