Ntvnews.id, Jakarta - Pernikahan dini, atau pernikahan yang terjadi pada usia di bawah 18 tahun, masih menjadi masalah yang cukup umum di berbagai daerah, terutama di negara berkembang.
Meskipun mungkin dianggap sebagai solusi untuk masalah sosial atau ekonomi, pernikahan dini seringkali membawa dampak negatif yang signifikan bagi individu yang terlibat, khususnya perempuan. Berikut adalah lima dampak negatif dari pernikahan dini:
Ilustrasi hamil (Pixabay)
Pernikahan dini sering kali mengakibatkan kehamilan pada usia yang sangat muda, yang dapat berisiko tinggi bagi kesehatan ibu dan bayi. Perempuan yang hamil di usia muda lebih rentan mengalami komplikasi kehamilan, seperti preeklamsia, persalinan prematur, dan anemia.
Selain itu, tubuh mereka yang belum sepenuhnya matang secara fisik meningkatkan risiko kematian saat melahirkan dan kelahiran bayi dengan berat badan rendah.
Pernikahan dini biasanya mengakibatkan putus sekolah, terutama bagi anak perempuan. Ketika mereka menikah, pendidikan seringkali menjadi hal kedua yang terabaikan karena tanggung jawab rumah tangga dan kehamilan.
Ini membatasi peluang mereka untuk mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi, yang berdampak negatif pada kemampuan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang layak di masa depan.