Mereka percaya bahwa dalam keadaan antara dunia ini dan dunia lain, terdapat kekuatan gaib yang memungkinkan mereka untuk melihat masa depan.
Inilah yang kemudian menjadi salah satu aspek penting dalam perayaan Halloween modern, yaitu ramalan-ramalan dan kesenangan menjelang malam yang penuh misteri.
Ilustrasi Halloween. (Pixabay)
Tradisi Samhain kemudian berkembang seiring dengan masuknya agama Kristen ke Irlandia dan Britania.
Pada abad ke-9 Masehi, Gereja Katolik mulai mengadopsi perayaan Samhain ke dalam perayaan All Saints' Day yang jatuh pada tanggal 1 November.
Perayaan All Saints' Day ini merupakan perayaan para kudus dan roh-roh suci, yang kemudian memberi pengaruh besar pada perayaan Halloween.
Seiring berjalannya waktu, elemen-elemen dari tradisi Samhain, seperti kostum-kostum menakutkan, api unggun, dan ramalan-ramalan, terus hidup dalam perayaan Halloween.
Namun, adaptasi-adaptasi baru juga terus muncul, terutama di Amerika Serikat di mana Halloween menjadi salah satu perayaan terbesar dan paling populer di sana.