Ntvnews.id, Jakarta - Sebagai orang tua, kita ingin yang terbaik bagi anak, namun mengenali apakah anak mengalami depresi atau gangguan perilaku lainnya bisa sulit. Gejala seperti perubahan perilaku atau penurunan prestasi di sekolah sering kali terlihat serupa. Artikel ini akan membahas perbedaan antara depresi dan gangguan perilaku lainnya pada anak serta kapan sebaiknya mencari bantuan profesional.
Apa Itu Depresi pada Anak?
Depresi pada anak adalah gangguan mood yang mempengaruhi perasaan, perilaku, dan cara berpikir mereka. Anak yang depresi mungkin merasa sedih, cemas, atau putus asa, yang mengganggu hubungan sosial, prestasi sekolah, dan minat pada aktivitas. Gejala depresi sering tidak tampak jelas, karena anak kesulitan mengungkapkan perasaan mereka secara verbal. Beberapa gejala umum meliputi:
- Kehilangan minat dalam aktivitas yang biasanya mereka nikmati.
- Perubahan pola makan atau tidur.
- Sering merasa lelah atau tidak berenergi.
- Perasaan tidak berharga atau rendah diri.
- Menarik diri dari teman atau keluarga.
Gangguan Perilaku Lainnya pada Anak
Selain depresi, ada beberapa gangguan perilaku lain yang dapat memengaruhi anak, seperti gangguan perilaku, gangguan hiperaktivitas dan defisit perhatian (ADHD), serta kecemasan sosial. Meskipun gejalanya bisa tampak serupa dengan depresi, penyebab dan cara penanganannya berbeda.
Baca Juga : Remaja yang Bunuh Ayah-Nenek di Lebak Bulus, Polisi: Tidak Ditahan
- Gangguan Perilaku
Gangguan perilaku pada anak ditandai dengan perilaku melawan aturan, agresif, atau destruktif. Anak dengan gangguan perilaku mungkin kasar terhadap teman, guru, atau keluarga, serta sering berbohong, mencuri, atau melawan otoritas. Berbeda dengan depresi, anak dengan gangguan perilaku tidak merasa sedih atau putus asa, melainkan menunjukkan ketidakpatuhan atau agresi. - ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
ADHD adalah gangguan yang mempengaruhi perhatian, konsentrasi, dan kontrol impuls. Anak dengan ADHD cenderung sangat aktif, kesulitan duduk diam, atau sering melupakan tugas sekolah. Meskipun gejalanya seperti kegelisahan dan gangguan tidur mirip dengan depresi, anak dengan ADHD biasanya tidak merasa putus asa atau tidak berharga, melainkan kesulitan fokus atau mengikuti aturan. - Kecemasan Sosial
Anak dengan kecemasan sosial merasa takut atau cemas dalam situasi sosial, seperti berbicara di depan kelas. Berbeda dengan depresi, mereka cemas tentang penilaian orang lain, bukan karena merasa tertekan atau putus asa. Mereka cenderung menghindari situasi sosial yang menakutkan daripada merasa kesepian atau tidak berharga.
Bagaimana Membedakan Depresi dari Gangguan Lainnya?